Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sindiran Komisi VIII DPR soal Kisruh Anggaran Rp500 Triliun: Suka Cari Muka!

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Sindiran Komisi VIII DPR soal Kisruh Anggaran Rp500 Triliun: Suka Cari Muka!
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid menyindir kisruh soal anggaran sebesar Rp500 triliun  untuk penanganan kemiskinan digunakan hanya untuk rapat.

Ia mengatakan, hal tersebut tak elok disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, yang merupakan rekan satu partai dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

"Ini mohon maaf ini, adalah temen Ibu Menteri sendiri yang dari merah sama merah saling mencari muka. Saya sampaikan, menterinya Jokowi ini kalau di akhir masa jabatan, kok saling mengumbar suara yang nggak jelas ini," sindir Wachid.

Baca Juga: Anggaran 500 Triliun Hanya Dipakai Rapat, Begini Jawaban Mensos

Wachid menegaskan, anggaran untuk Kementerian Sosial (Kemensos) untuk pengentasan kemiskinan pada tahun 2022 lalu tidak mencapai Rp100 triliun.

Menurutnya, jika ada penggunaan anggaran yang berlebihan seperti itu, Komisi VIII DPR RI selaku mitra kerja dari Kemensos pasti sudah mengetahuinya.

"Lah, saya kebakaran jenggot waktu itu. Saya sampaikan, nggak benar nih 500 triliun, anggarannya aja gak ada 500 triliun, 100 triliun aja gak ada," kata Wachid.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan, total anggaran bantuan sosial yang ada di Kemensos pada tahun 2022 hanya sebesar Rp91 triliun.

Baca Juga: Waduh, MenPAN-RB Sebut Anggaran 500 Triliun Cuma Habis Buat Rapat dan Studi Banding!

"Itu sudah termasuk BLT (Bantuan Langsung Tunai) BBM, minyak goreng. Jadi untuk tahun ini, karena tidak ada BLT, hanya Rp74 triliun," terang Risma usai rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI.

Risma memastikan, sejak dirinya menjabat sebagai Mensos, sudah tidak ada lagi rapat yang dilaksanakan di hotel. Ia lebih memilih untuk menggelar rapat di kantornya.

"Karena kami harus menghemat supaya kita bisa memberikan bantuan kepada masyarakat sebanyak-banyaknya," imbuh mantan Wali Kota Surabaya ini.
Penulis :
Aditya Andreas