
Pantau – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas meresmikan tujuh Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jawa Tengah secara serentak, Senin (20/2/2023). Tujuh MPP tersebut berada di Kabupaten Sragen, Demak, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Semarang, dan Wonogiri.
"MPP menjadi salah satu ikhtiar meningkatkan kualitas pelayanan publik. Misalnya tadi ada data, sejak beroperasi pertengahan Desember 2022 sampai sekarang, MPP Askara Bumi Sukowati Sragen telah melayani lebih dari 20.000 warga," kata Anas dalam keterangan tertulis, Senin (20/2/2023).
Anas mengatakan MPP nantinya akan bertransformasi menjadi MPP Digital. Ia menekankan digitalisasi adalah keniscayaan yang harus dihadapi cepat atau lambat, dan ASN sebagai pelayan publik harus segera beradaptasi terhadap hal tersebut.
"Sekarang ini bukan masalah besar atau kecil (gedung MPP). Yang menang yang cepat. Maka digitalisasi ini menjadi pilihan. Maka MPP ini langsung bergerak menuju next level, yaitu ke MPP Digital," ujar Anas.
Anas membeberkan MPP Digital menjadi penyederhana pelayanan publik karena semua terintegrasi. Hal ini disebutnya sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Misalnya, sebelumnya, bila warga mau akses layanan A, maka masuk ke aplikasi A, otomatis bikin akun A. Mau akses layanan B, maka masuk ke aplikasi B, sehingga wajib bikin akun B. Padahal jumlah layanan ini ribuan, sehingga warga harus isi data begitu banyak. Ke depan dengan single sign-on di MPP Digital, semua bisa lebih simpel. Belum lagi bila proses bisnis berbagai pelayanan publik yang akan disederhanakan," ungkap Anas.
Menurut Anas, Saat ini finalisasi terhadap MPP Digital sedang dilakukan bersama lintas kementerian/lembaga dan sejumlah BUMN.
"Kita terus simulasi. Kemarin misalnya kita cek jalannya untuk perizinan sektor kesehatan, alhamdulillah tidak ada kendala berarti," tutur Anas.
"MPP menjadi salah satu ikhtiar meningkatkan kualitas pelayanan publik. Misalnya tadi ada data, sejak beroperasi pertengahan Desember 2022 sampai sekarang, MPP Askara Bumi Sukowati Sragen telah melayani lebih dari 20.000 warga," kata Anas dalam keterangan tertulis, Senin (20/2/2023).
Anas mengatakan MPP nantinya akan bertransformasi menjadi MPP Digital. Ia menekankan digitalisasi adalah keniscayaan yang harus dihadapi cepat atau lambat, dan ASN sebagai pelayan publik harus segera beradaptasi terhadap hal tersebut.
"Sekarang ini bukan masalah besar atau kecil (gedung MPP). Yang menang yang cepat. Maka digitalisasi ini menjadi pilihan. Maka MPP ini langsung bergerak menuju next level, yaitu ke MPP Digital," ujar Anas.
Anas membeberkan MPP Digital menjadi penyederhana pelayanan publik karena semua terintegrasi. Hal ini disebutnya sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Misalnya, sebelumnya, bila warga mau akses layanan A, maka masuk ke aplikasi A, otomatis bikin akun A. Mau akses layanan B, maka masuk ke aplikasi B, sehingga wajib bikin akun B. Padahal jumlah layanan ini ribuan, sehingga warga harus isi data begitu banyak. Ke depan dengan single sign-on di MPP Digital, semua bisa lebih simpel. Belum lagi bila proses bisnis berbagai pelayanan publik yang akan disederhanakan," ungkap Anas.
Menurut Anas, Saat ini finalisasi terhadap MPP Digital sedang dilakukan bersama lintas kementerian/lembaga dan sejumlah BUMN.
"Kita terus simulasi. Kemarin misalnya kita cek jalannya untuk perizinan sektor kesehatan, alhamdulillah tidak ada kendala berarti," tutur Anas.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah