
Pantau.com - Direktorat Rahabilitasi Sosial Kementerian Sosial telah mengirimkan alat bantu untuk penyandang disabilitas yang menjadi korban gempa bumi di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Bantuan sudah kita kirim untuk penyandang disabilitas berupa kursi roda dan kruk," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto di Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Baca juga: Gempa Susulan 4,6 SR Kembali Guncang Lombok
Selain alat bantu, Direktorat Rehabilitasi Sosial juga memberikan layanan penyembuhan trauma bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) beserta para relawan yang dipusatkan di balai rehabilitasi sosial Paramita di Lombok dan kunjungan ke titik-titik pengungsian.
"Untuk anak korban gempa kita sudah mendirikan posko-posko Pondok Anak Ceria yang di dalamnya terdapat proses penanganan trauma melalui terapi bermain dan lainnya," ujarnya.
Sebanyak 22 lembaga bergerak di bidang anak bekerja sama dengan Kemensos untuk melakukan rehabilitasi sosial anak-anak korban gempa.
Akibat gempa bumi yang terjadi sejak akhir Juli 2018 dan seribuan kali gempa bumi susulan pasca gempa 7,0 Skala Richter pada 5 Agustus 2018, warga Pulau Lombok dan sekitarnya yang terdampak gempa mengalami trauma.
Baca juga: Warga Lombok Utara Berharap Pemerintah Cepat Tanggap Terkait Krisis Air Bersih
Data Kementerian Sosial pada 26 Agustus 2018, sebanyak 565 korban meninggal dunia dan 1.116 jiwa mengalami luka berat, 71.937 unit rumah rusak serta 471.529 jiwa terpaksa mengungsi.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah akan mengirimkan 400 insinyur muda CPNS untuk mendampingi masyarakat membangun sekitar 74.000 rumah tahan gempa menggantikan rumah yang rusak di Pulau Lombok.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi