Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Imbas Lahan Edelweiss Ranca Upas Rusak, Izin Aktivitas Offroad Dihentikan!

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Imbas Lahan Edelweiss Ranca Upas Rusak, Izin Aktivitas Offroad Dihentikan!
Pantau – Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) merespons viralnya aksi sebuah komunitas motor trail yang telah merusaki kawasan konservasi tanaman bunga Edelweiss rawa yang terbentang luas di lokasi wisata Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dilansir dari Instagram @perumperhutani, Kamis (9/3/2023), pihak Perhutani hingga pengelola Ranca Upas pun melakukan rehabilitasi terhadap lahan tersebut dengan cara penanaman kembali dalam rangka pemulihan ekosistem di lokasi tersebut.

“Perum Perhutani bersama dengan Econique (Perhutani Alam Wisata) sebagai pengelola Wisata Ranca Upas, stakeholders, pemerhati lingkungan dan pihak-pihak terkait melakukan rehabilitasi lahan berupa penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas yang terdampak event motor trail,” tulis @perumperhutani, Rabu (8/3/2023).

Tak hanya itu, pihak Perhutani juga menegaskan akan memberhentikan izin offroad di kawasan Ranca Upas, baik motor maupun mobil.

“Sebagai tindak lanjut, Perum Perhutani menghentikan pemberian izin aktivitas offroad kendaraan motor dan mobil pada kawasan hutan yang tidak sesuai prosedur. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat dan pemerhati lingkungan dalam menyikapi kejadian terebut,” imbuhnya.

Viral di media sosial

Viral di media sosial kegiatan komunitas motor trail di kawasan Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pasalnya kegiatan tersebut telah merusak tanaman bunga Edelweiss rawa yang tumbuh di kawasan tersebut.

Seperti dilihat Pantau.com pada Twitter @MrBekalicky89, Rabu (8/3/2023), tampak ratusan motor trail mengalami kesulitan melintasi trek tanah. Ada yang terlihat masih menaiki motor hingga menuntunnya karena sulitnya trek tersebut.

Setelah ditelusuri, rupanya trek yang dilintasi para pemotor tersebut merupakan tempat tumbuhnya bunga jenis Edelweisss Rawa, di mana bunga tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk menumbuhkannya.

“Touring komunitas motor trail merusak bunga Edelweis Rawa di Ranca Upas. Beli motor trail cuma mau jadi babi hutan main kubangan lumpur dan ngerusak bunga edelweiss rawa di Ranca Upas kah??” tulis @MrBekalicky89.

Penjual Edelweis murka

Kegiatan sebuah komunitas motor trail di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, tuai kecaman warganet. Pasalnya kegiatan tersebut telah meninggal kenangan buruk, yaitu merusak tanaman bunga Edelweiss rawa yang tumbuh di sekitaran lokasi tersebut.

Seperti dilihat Pantau.com di Twitter@MrBekalicky89, Rabu (8/3/2023), dalam unggahan video itu menampilkan seorang pria yang diketahui bernama Mang Uprit tampak murka atas kelakuan para pemotor tersebut.

“Paham gak? Lat nih ancur tuh liat nih kalau gak percaya nih, apa ini? Lihat nih! Tumbuh lagi gak? Susah! Menghijaukan lokasi ini juga kapan mau hijau lagi, lama butuh waktu. Anda pure-nya ke bisnis tidak peduli lingkungan, lihat paham gak kalian? Kalau merasa tersinggung silakan datang ngobrol dengan saya langsung, saya di kios ranca upas tempat jualan bunga silakan datang.” ucap Mang Uprit.

“Buat temen-temen nih kalau pengen tau, dan di sini sebelum kejadian pelang ini sudah berdiri lihat, mestinya di sini juga paham. Kamu gak cinta lingkungan. Biar paham ini yang namanya bunga rawa nih, biar paham anda. Dari 1 tunas ini bisa tumbuh berkembang biak menjadi belasan tunas, paham ga?” tambahnya.

Mang Uprit yang diketahui seorang pedagang bunga Edelweiss pun menceritakan bahwa dirinya juga berkontribusi dalam membudidayakan dan melestarikannya.

“Meskipun ini awalnya dari alam, saya budidayakan dan lestarikan, saya perbanyak hampir setiap blok. Kalau orang Perhutani tidak percaya silakan cek langsung ke lokasi, yuk kita lihat ke rawa. Saya tanam lagi, saya perbanyak,” kata Mang Uprit.

“Saya mengambil bunganya untuk mencari keuntungan dari ini bukan semata-mata hanya mencari keuntungan. Saya ingin melestarikan, ingin memperbanyak, biar anda paham. Biar nanti bunga ini tidak hanya sekadar cerita, tapi dilestarikan dan tetap ada, lihat nih kehancurannya, lihat!” tegasnya.
Penulis :
M Abdan Muflih