HOME  ⁄  Nasional

Berkat Sebuah Cip, Sepatu Bekas Impor Singapura yang Harusnya Di-recycle Malah Dijual di Indonesia Akhirnya Terdeteksi

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Berkat Sebuah Cip, Sepatu Bekas Impor Singapura yang Harusnya Di-recycle Malah Dijual di Indonesia Akhirnya Terdeteksi
Pantau – Akhir-akhir ini sepatu-sepatu branded impor bekas yang di jual ke pasar-pasar di Indonesia menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya sepatu-sepatu tersebut yang seharusnya didaur ulang oleh pemerintah Singapura justru dijual kembali ke Indonesia.

Diketahui sebuah perusahaan besar petrokimia asal Amerika bernama Dow Inc telah bekerja sama dengan pemerintah Singapura untuk menjalankan program daur ulang sepatu bekas yang di mana hasil dari daur ulang bakal dibangun untuk dijadikan taman bermain dan lintasan lari.

Terkait ditemukannya sepatu bekas yang kembali dijual di Indonesia, seorang reporter dari media Reuters berhasil menemukan sepatu tersebut di wilayah Batam berkat adanya sebuah cip yang tertanam di dalamnya sehingga sepatu tersebut berhasil terdeteksi.

Seperti dilihat unggahan YouTube Reuters, 25 Februari 2023, tampak seorang reporter bernama Joe Brock mendatangi salah satu toko sepatu bekas di Batam. Sesekali ia menggunakan ponselnya untuk mendeteksi sepatu yang sudah tertanam cip melalui aplikasinya.

Alhasil ia pun berhasil menemukan sepatu tersebut dari dalam tumpukan-tumpukan sepatu yang sudah menggunung.

Menteri perindustrian buka suara

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintag Singapura agar sepatu-sepatu bekas tersebut tidak lagi masuk ke pasar-pasar di Indonesia. Dan ia menilai ini merupakan penjualan yang bersifat ilegal.

“Jadi ini juga perhatian kepada Pemerintah Singapura sudah berkoordinasi, agar supaya program itu jangan bocor ke Indonesia yang dikirim sepatu bekas seharusnya di-recycle malah masuk ke Indonesia. Tentu ini ilegal, kita bongkar,” kata Agus kepada wartawan pada Selasa (14/3/2023).

“Kita memang tidak ada lartas (larangan dan pembatasan), tapi itu harus menjadi perhatian kita, karena itu yang ingin saya bongkar,” imbuhnya.
Penulis :
M Abdan Muflih

Terpopuler