
Pantau - Kemenhub akan menindaklanjuti kasus AC alias pendingin ruangan mati dalam kabon pesawat saat terbang dari Bali ke Jakarta. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun turut buka suara atas hal ini.
Rencananya, Kemenhub bakal menindak tegas maskapai Super Air Jet imbas dari keluhan penumpang soal AC mati. Nantinya, Kemenhub akan melakukan inspeksi mendalam pada pesawat yang AC kabinnya mati saat terbang.
Inspeksi dilakukan untuk melihat kemungkinan apakah pesawat tersebut masih bisa digunakan terbang lagi oleh Super Air Jet atau tidak.
"Ditjen Hubud melakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan kembali," tegas Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni dalam keterangannya, Jumat (24/3/2023).
Kemenhub juga mendesak Super Air Jet untuk menginvestigasi internal atas terjadinya permasalahan tidak berfungsinya AC kabin pesawat dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali.
Tak hanya itu, Super Air Jet juga diminta membuna kepada personil penerbangan jika ditemukan melaksanakan tugas di luar Standar Operational Prosedur (SOP) yang berlaku.
Beredar video pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta mengalami gangguan tekanan udara saat terbang, Selasa (21/3/2023).
Pesawat yang membawa 179 penumpang dan enam kru itu, lepas landas dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali pada pukul 17.55 WITA.
Seperti yang dilihat tim Pantau.com pada unggahan Instagram @kamerapengawas.id, Kamis (23/3/2023), ratusan penumpang tampak kepanasan saat pesawat tersebut mengalami gangguan, hingga tubuh dan pakaian para penumpang basah karena air keringatnya sendiri.
“Kebayang ga panasnya kaya apa?,” bunyi narasi pada video tersebut.
Direktur Utama Air Jet, Ari Azhari menjelaskan terdapat indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal) saat berada di ketinggian 30 ribu kaki.
“Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya,” kata Ari Azhar, Rabu (22/3/2023).
Meski begitu, permasalahan tersebut bisa teratasi dengan baik dan pesawat berhasil mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh tamu turun dari pesawat dan mengikuti proses kedatangan seperti biasanya.
Ari mengatakan Air Jet langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat setelah insiden tersebut. Menurutnya, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyebab atau masalah teknis.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang. Air Jet menjalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan pesawat aman untuk digunakan kembali,” jelasnya.
Atas insiden ini, Ari mewakili Air Jet mengucapkan permintaan maaf kepada para penumpang Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW tersebut. “Air Jet menyampaikan permohonan maaf,” pungkasnya.
Rencananya, Kemenhub bakal menindak tegas maskapai Super Air Jet imbas dari keluhan penumpang soal AC mati. Nantinya, Kemenhub akan melakukan inspeksi mendalam pada pesawat yang AC kabinnya mati saat terbang.
Inspeksi dilakukan untuk melihat kemungkinan apakah pesawat tersebut masih bisa digunakan terbang lagi oleh Super Air Jet atau tidak.
"Ditjen Hubud melakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan kembali," tegas Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni dalam keterangannya, Jumat (24/3/2023).
Kemenhub juga mendesak Super Air Jet untuk menginvestigasi internal atas terjadinya permasalahan tidak berfungsinya AC kabin pesawat dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali.
Tak hanya itu, Super Air Jet juga diminta membuna kepada personil penerbangan jika ditemukan melaksanakan tugas di luar Standar Operational Prosedur (SOP) yang berlaku.
Viral Pesawat Super Air Jet Alami Gangguan Tekanan Udara
Beredar video pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta mengalami gangguan tekanan udara saat terbang, Selasa (21/3/2023).
Pesawat yang membawa 179 penumpang dan enam kru itu, lepas landas dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali pada pukul 17.55 WITA.
Seperti yang dilihat tim Pantau.com pada unggahan Instagram @kamerapengawas.id, Kamis (23/3/2023), ratusan penumpang tampak kepanasan saat pesawat tersebut mengalami gangguan, hingga tubuh dan pakaian para penumpang basah karena air keringatnya sendiri.
“Kebayang ga panasnya kaya apa?,” bunyi narasi pada video tersebut.
Direktur Utama Air Jet, Ari Azhari menjelaskan terdapat indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal) saat berada di ketinggian 30 ribu kaki.
“Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya,” kata Ari Azhar, Rabu (22/3/2023).
Meski begitu, permasalahan tersebut bisa teratasi dengan baik dan pesawat berhasil mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh tamu turun dari pesawat dan mengikuti proses kedatangan seperti biasanya.
Ari mengatakan Air Jet langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat setelah insiden tersebut. Menurutnya, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyebab atau masalah teknis.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang. Air Jet menjalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan pesawat aman untuk digunakan kembali,” jelasnya.
Atas insiden ini, Ari mewakili Air Jet mengucapkan permintaan maaf kepada para penumpang Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW tersebut. “Air Jet menyampaikan permohonan maaf,” pungkasnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino