
Pantau - Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian curhat kesulitan mendapatkan sedekah sarung dari PT Pertamina lantaran harus mendapat persetujuan Menteri BUMN Erick Thohir.
Politisi Gerindra ini menyebut sedekah Pertamina berkurang dan memicu banyak masalah di perusahaan tersebut, salah satunya kebakaran kilang.
"Harus ke Pak Erick semua gitu, Menteri BUMN. Katanya, dikoordinasikan BUMN semua. Kalau periode kemarin, saya WA eh tahu-tahu sudah dikirim ke Pekalongan dan Pemalang 2.000 sarung, pas periode kemarin pas waktu beliau (Nicke Widyawati) masih baru jadi dirut," kata Ramson dalam rapat tersebut, Selasa (4/4/2023).
Perkara sedekah Pertamina pertama kali disinggung Muhammad Nasir dari Fraksi Demokrat. Menurutnya, masalah kebakaran kilang yang terjadi beruntun kemungkinan besar karena Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati kurang sedekah.
"Seperti yang disampaikan Pak Gandung tadi harus banyak doa, atau mungkin kurang sedekah, infaqnya mungkin kurang bu. Mungkin nanti teman-teman bisa melanjutkan penyaluran ini, ditambah lahir dan batin, mudah-mudahan selesai (masalah kilang) ini," ujar Nasir.
Pernyataan Nasir ini kemudian dilanjutkan oleh Ramson. Menurutnya, kurangnya sedekah dari Nicke sangat dirasakan olehnya.
"Tadi Pak Nasir sudah ngomong soal amal. Kalau periode kemarin pas dapil saya butuh sarung, saya wa (pesan WhatsApp) Bu Dirut, langsung dikirim 2.000 sarung. Sekarang satu sarung pun sudah tidak bisa," tuturnya.
Siang ini, raker komisi VII dengan Nicke memang dijadwalkan untuk pembahasan mengenai evaluasi kilang-kilang Pertamina yang terbakar. Terbaru, Kilang Dumai yang meledak pada Sabtu (1/4/2023).
Terkait hal ini, Dirut Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman mengatakan salah satu penyebab ledakan kilang Dumai karena kebocoran gas hidrogen.
Ia menyebut pada Sabtu itu sekitar pukul 22.42 terjadi kebocoran gas hidrogen pada pipa 6 inci di compressor 212-C-2. Letak bocorannya pada line 2nd stage discharge compressor.
Politisi Gerindra ini menyebut sedekah Pertamina berkurang dan memicu banyak masalah di perusahaan tersebut, salah satunya kebakaran kilang.
"Harus ke Pak Erick semua gitu, Menteri BUMN. Katanya, dikoordinasikan BUMN semua. Kalau periode kemarin, saya WA eh tahu-tahu sudah dikirim ke Pekalongan dan Pemalang 2.000 sarung, pas periode kemarin pas waktu beliau (Nicke Widyawati) masih baru jadi dirut," kata Ramson dalam rapat tersebut, Selasa (4/4/2023).
Perkara sedekah Pertamina pertama kali disinggung Muhammad Nasir dari Fraksi Demokrat. Menurutnya, masalah kebakaran kilang yang terjadi beruntun kemungkinan besar karena Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati kurang sedekah.
"Seperti yang disampaikan Pak Gandung tadi harus banyak doa, atau mungkin kurang sedekah, infaqnya mungkin kurang bu. Mungkin nanti teman-teman bisa melanjutkan penyaluran ini, ditambah lahir dan batin, mudah-mudahan selesai (masalah kilang) ini," ujar Nasir.
Pernyataan Nasir ini kemudian dilanjutkan oleh Ramson. Menurutnya, kurangnya sedekah dari Nicke sangat dirasakan olehnya.
"Tadi Pak Nasir sudah ngomong soal amal. Kalau periode kemarin pas dapil saya butuh sarung, saya wa (pesan WhatsApp) Bu Dirut, langsung dikirim 2.000 sarung. Sekarang satu sarung pun sudah tidak bisa," tuturnya.
Siang ini, raker komisi VII dengan Nicke memang dijadwalkan untuk pembahasan mengenai evaluasi kilang-kilang Pertamina yang terbakar. Terbaru, Kilang Dumai yang meledak pada Sabtu (1/4/2023).
Terkait hal ini, Dirut Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman mengatakan salah satu penyebab ledakan kilang Dumai karena kebocoran gas hidrogen.
Ia menyebut pada Sabtu itu sekitar pukul 22.42 terjadi kebocoran gas hidrogen pada pipa 6 inci di compressor 212-C-2. Letak bocorannya pada line 2nd stage discharge compressor.
- Penulis :
- Fadly Zikry