Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Lampung Zona Nyaman Teroris Bertandang hingga Jadikan Basecamp

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Lampung Zona Nyaman Teroris Bertandang hingga Jadikan Basecamp
Pantau - Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrowi mengatakan terduga teroris yang ditangkap di Pringsewu, Lampung jauh dari pemukiman warga. Butuh waktu sekitar lima jam berjalan kaki untuk menemukan pelaku yang mendirikan bunker dan pabrik senjata di tengah hutan belantara register 22.

Penangkapan kelompok terduga teroris itu terjadi di dua TKP, yakni kawasan hutan register 22, Pekon Margosari, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu dan Kampung Sendang Baru, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (12/4/2023) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

"Lima jam jalan kaki kesana," ujarnya di salah satu televisi swasta seperti yang dilihat Pantau.com, Kamis (13/4/2023).

Bahrowi juga menilai, kawasan Lampung menjadi sasaran empuk untuk teroris karena dipenuhi penduduk transmigran.

"Lampung jadi tempat persembunyian para teroris karena daerah ini banyak trans jawa, korban Talang Sari dan sebagainya sehingga mereka menemukan zona nyaman"paparnya lagi.

Peran Terduga Teroris

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap peran dari keenam terduga teroris yang telah berhasil ditangkap usai baku tembak dengan tim Densus 88 di Lampung.

Adapun keenam teroris yang ditangkap berinisial NG alias BA alias SA, ZK, PS alias JA, H alias NB, AM, dan KI alias AS, ini tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang terafiliasi dengan kelompok Zulkarnaen alias Arif Sunarso alias Daud, dan Upik Lawaga. Dua di antaranya tewas yakni NG alias BA alias SA, dan ZK.

“Saya mulai dengan tersangka atas nama BA ya, N alias BA ini merupakan anggota JI yang sudah dijadikan DPO sejak tahun 2016 ya. Yang bersangkutan memang selama ini diketahui memiliki, menyimpan senpi, kelompok ini, kemudian dalam kegiatannya N alias BA ini membuat juga bunker, membuat bunker untuk pembuatan senjata rakitan yang tahun 2019,2020 kita ungkap pada saat penangkapan Upi Lawangan, itu sebenernya buatan N alias BA ini, bunkernya atau bengkel perakitan senjata tersebut,” kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (13/4/2023).

Aswin juga menyebut N alias NG ini merupakan tokoh sentral dalam kelompok tersebut yag memfasilitasi pelarian teroris jaringan JI di Lampung, termasuk teroris bom bali I, Zulkarnaen.

“Tokoh sentral dari beberapa DPO daftar pencarian orang dari kelompok Jamaah Islamiyyah yang disembunyikan atau memfasilitasi pelariannya, N alias BA ini memang tokoh sentral dalam konteks melindungi dan menyembunyikan tokoh tersebut yang berada di Lampung,” sebutnya.

Lebih lanjuat N ini selalu mengumandangkan keinginan untuk melakukan aksi teror. Sasaran teror atau amaliyah kelompok tersebut adalah anggota polisi.

Kemudian, peran PS yang merupakan anggota dari N alias NG alias BA. Lalu ada ZK yang berperan menyembunyikan senjata api (senpi) M-16.

“Tersangka kedua yaitu saudara P, PS alias J ya sama jenderal mereka ini anggota kelompoknya N alias BA sehingga istilahnya aktivitasnya bersama dengan N alias BA tadi. Ada saudara ZK. Saudara ZK juga sama lebih spesifik ZK itu yang menyimpan dan menyembunyikan M-16 yang sudah lama kita cari itu jenderal,” ungkap Aswin.

Jaringan Poso

Teroris lainnya, H alias NB ini merupakan daftar pencarian orang (DPO) dari kasus konflik Poso. Kemudian ada AM dan KI yang berperan dalam merencanakan serangan atau amaliyah denagn senpi.

“Kemudian saudara H alias NB ini adalah DPO dari kasus konflik Poso yang kemudian bergabung ke kelompok ini. Ini sama masih dalam jaringan Jamaah Islamiyah juga. Kemudian ada tersangka AM, tersangka AM itu sebagai anggota JI kelompok Lampung yang bergabung dengan kelompok ini yang sudah mempersiapkan merencanakan amaliyah dengan senjata api. Dan juga dengan KI, KI ini juga sama juga dengan AM,” katanya.
Penulis :
Desi Wahyuni