
Pantau - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menjelaskan posisi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang saat ini sebagai capres yang diusung PDI Perjuangan. Menurut Andi, Ganjar hanyalah Gubernur Jawa Tengah yang tidak memiliki wewenang pembuat UU Omnibus Law.
"Begini, kita harus pisahkan. Beliau bukan pengambil kebijakan. Saya ulangi lagi. Jangan memposisikan Pak Ganjar pembuat Omnibus Law. Inikan salah berpikirnya. Pak Ganjar adalah Gubernur Jawa Tengah yang tidak punya kewenangan untuk membentuk undang-undang. Kenapa kita mesti membenci Pak Ganjar Pranowo. Ini mesti disampaikan di publik," kata Andi Gani kepada wartawan di Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2023).
Kendati demikian, Andi mengungkapkan Ganjar merupakan sosok pemimpin yang berani karena mau bertemu langsung dengan buruh. Karena itu, Dia menegaskan KSPSI akan all out mendukung Ganjar untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Sudah jelas bahwa beliau pemimpin yang kami butuhkan, pemimpin yang berani dan mau menemui jarang sekali. Jika lihat dari hati ke hati ada nggak sih pemimpin yang mau menemui raktyatnya di tengah jalan, berdialog, itu nggak ada," ujarnya.
Meskipun kritikan datang dari berbagai arah yang menganggap buruh menolak UU Omnibus Law tapi justru mendukung Ganjar yang merupakan capres partai pendukung UU Omnibus Law. Lalu, Andi menerangkan bahwa Ganjar dan PDIP merupakan dua hal yang terpisah terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Lalu disalahkan Ganjar karena mendukung Omnibus Law. Ganjar bukan pembuat Omnibus Law, saya menggugat MK bersama Bung Said Iqbal kenapa kita harus mempersalahkan Ganjar, kita kan bicara Indonesia ke depan," ungkap Andi.
"Jadi jangan ada beberapa opini menggiring bahwa Partai Buruh yang selama ini membenci Omnibus Law mendukung Ganjar dari partai yang mendukung Omnibus Law, itu dua hal yang terpisahkan. Ganjar sebagai pribadi bukan sebagai pembuat keputusan UU Omnibus Law, begitu," terangnya.
"Begini, kita harus pisahkan. Beliau bukan pengambil kebijakan. Saya ulangi lagi. Jangan memposisikan Pak Ganjar pembuat Omnibus Law. Inikan salah berpikirnya. Pak Ganjar adalah Gubernur Jawa Tengah yang tidak punya kewenangan untuk membentuk undang-undang. Kenapa kita mesti membenci Pak Ganjar Pranowo. Ini mesti disampaikan di publik," kata Andi Gani kepada wartawan di Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2023).
Kendati demikian, Andi mengungkapkan Ganjar merupakan sosok pemimpin yang berani karena mau bertemu langsung dengan buruh. Karena itu, Dia menegaskan KSPSI akan all out mendukung Ganjar untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Sudah jelas bahwa beliau pemimpin yang kami butuhkan, pemimpin yang berani dan mau menemui jarang sekali. Jika lihat dari hati ke hati ada nggak sih pemimpin yang mau menemui raktyatnya di tengah jalan, berdialog, itu nggak ada," ujarnya.
Meskipun kritikan datang dari berbagai arah yang menganggap buruh menolak UU Omnibus Law tapi justru mendukung Ganjar yang merupakan capres partai pendukung UU Omnibus Law. Lalu, Andi menerangkan bahwa Ganjar dan PDIP merupakan dua hal yang terpisah terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Lalu disalahkan Ganjar karena mendukung Omnibus Law. Ganjar bukan pembuat Omnibus Law, saya menggugat MK bersama Bung Said Iqbal kenapa kita harus mempersalahkan Ganjar, kita kan bicara Indonesia ke depan," ungkap Andi.
"Jadi jangan ada beberapa opini menggiring bahwa Partai Buruh yang selama ini membenci Omnibus Law mendukung Ganjar dari partai yang mendukung Omnibus Law, itu dua hal yang terpisahkan. Ganjar sebagai pribadi bukan sebagai pembuat keputusan UU Omnibus Law, begitu," terangnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah