Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menilik Gerakan #2019GantiPresiden untuk Pilpres 2019

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Menilik Gerakan #2019GantiPresiden untuk Pilpres 2019

Pantau.com - Pengamat politik Karyono Wibowo menyebut gerakan #2019GantiPresiden memiliki unsur politik. Ia menilai, gerakam tersebut seperti kampanye terselubung bagi bakal salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2019.

"Tentu saja hastag ini memilik motivasi, saya kira bohong kalau tidak ada kepentingnan politik. Kepentingan politik di hastag ini mereka menggunakan celah waktu dari sejak munculnya tagar sampai dengan jadwal kampanye 23 September, dia ingin memanfaatkan momentun dan waktu sebenarrnya itu sudah di atur Peraturan KPU," kata Karyono dalam diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8 September 2018).

Baca juga: Eks Kepala BAIS Harap Pemerintah Tak Pakai Cara Soeharto Menghadapi 2019GantiPresiden

Karyono mengungkapkan, gerakan #2019GantiPresiden sudah masuk ke dalam pergerakan yang terstruktur dan sitematis. Sementara itu, ia membandingkan dengan gerakan #2019TetapJokowi yang dinilainya tak sebanding karena merupakan wacana publik semata.

"Ketika gerakan tersebut sudah masuk pada ranah melibatkan masa yang dilakukan di berbagai daerah secara terencana ini menimbulkan permasalahan, juga dapat menimbulkan gesekan sosial," ungkapnya. 

Baca juga: Khofifah Nyatakan Dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019

Selain itu Direktur Eksekutif IPI itu menganggap bahwa gerakan #2019GantiPresiden sudah masuk kedalam wilayah sebagai yang bisa mengancam negara. Kendati begitu, menurutnya, memang masyarakat di perbolehkan berpendapat selama itu mengacu pada UUD pasal 28E ayat 3 tentang kebebasan berpendapat.

"Tapi mereka yang tergabung dalam gerakan itu juga harus paham adanya batasan dari kebebasan berpendapat sesuai dengan UUD pasal 28J ayat 2," pungkasnya.

Penulis :
Widji Ananta