Pantau - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai, anggaran pendidikan Kementerian Agama (Kemenag) perlu ditingkatkan. Hal ini diperlukan agar pendidikan tinggi di bawah Kemenag bisa tetap kompetitif.
Ia memaparkan, untuk pendidikan tinggi di Kemenag alokasi anggarannya sebesar Rp8,2 triliun. Namun, anggaran itu harus dibagi ke 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
"Pertanyaannya apakah dengan anggaran Rp8,2 triliun ini kita bisa pastikan memiliki daya dorong yang tinggi untuk menciptakan perguruan tinggi agama Islam yang kompetitif atau tidak," kata Ace dikutip Selasa (6/6/2023).
Baca Juga: Disindir Komisi VIII, Kemenag Upayakan Kenaikan Intensif Bagi Penyuluh Agama
Politisi Partai Golkar ini mendorong, agar postur anggaran pendidikan di Kemenag dapat disesuaikan agar lebih berkeadilan.
"Poin penting yang ingin saya sampaikan adalah anggaran secara makro di Kemenag ini, lebih spesifik soal pendidikan, belum menunjukkan satu kerangka yang berkeadilan," lanjutnya.
Menurut Ace, postur anggaran pada level pendidikan, baik yang dikelola Kemenag maupun pendidikan keagamaan yang ada di jajaran eselon I masih jauh panggang dari api.
Baca Juga: Rapat Bersama DPR, Kemenag Minta Tambahan Anggaran Rp16,43 Triliun
Sebab, jika dilihat pagu indikatif berdasarkan program itu hanya sebesar Rp35 triliun. Total dana itu pun harus dikurangi berbagai hal termasuk di dalamnya kegiatan seperti BOS, KIP, dan lain-lain.
"Saya ingin ini menjadi konsen Komisi VIII soal bagaimana kita menempatkan anggaran pendidikan di tingkat Kemenag. Dengan melihat posisi ini, anggaran pendidikan di Kemenag memang masih belum menunjukkan satu parameter yang cukup besar," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam paparannya menyampaikan bahwa Kemenag mendapatkan pagu indikatif tahun 2024 sebesar Rp72,16 triliun.
Ia memaparkan, untuk pendidikan tinggi di Kemenag alokasi anggarannya sebesar Rp8,2 triliun. Namun, anggaran itu harus dibagi ke 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
"Pertanyaannya apakah dengan anggaran Rp8,2 triliun ini kita bisa pastikan memiliki daya dorong yang tinggi untuk menciptakan perguruan tinggi agama Islam yang kompetitif atau tidak," kata Ace dikutip Selasa (6/6/2023).
Baca Juga: Disindir Komisi VIII, Kemenag Upayakan Kenaikan Intensif Bagi Penyuluh Agama
Politisi Partai Golkar ini mendorong, agar postur anggaran pendidikan di Kemenag dapat disesuaikan agar lebih berkeadilan.
"Poin penting yang ingin saya sampaikan adalah anggaran secara makro di Kemenag ini, lebih spesifik soal pendidikan, belum menunjukkan satu kerangka yang berkeadilan," lanjutnya.
Menurut Ace, postur anggaran pada level pendidikan, baik yang dikelola Kemenag maupun pendidikan keagamaan yang ada di jajaran eselon I masih jauh panggang dari api.
Baca Juga: Rapat Bersama DPR, Kemenag Minta Tambahan Anggaran Rp16,43 Triliun
Sebab, jika dilihat pagu indikatif berdasarkan program itu hanya sebesar Rp35 triliun. Total dana itu pun harus dikurangi berbagai hal termasuk di dalamnya kegiatan seperti BOS, KIP, dan lain-lain.
"Saya ingin ini menjadi konsen Komisi VIII soal bagaimana kita menempatkan anggaran pendidikan di tingkat Kemenag. Dengan melihat posisi ini, anggaran pendidikan di Kemenag memang masih belum menunjukkan satu parameter yang cukup besar," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam paparannya menyampaikan bahwa Kemenag mendapatkan pagu indikatif tahun 2024 sebesar Rp72,16 triliun.
- Penulis :
- AdityaAndreas
# In Article
