Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bayi Disimpan Ayah dalam Freezer, Ibu Masih Kritis

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Bayi Disimpan Ayah dalam Freezer, Ibu Masih Kritis
Pantau - Aparat kepolisian masih terus menyelidiki kematian bayi yang jasadnya disimpan di dalam freezer oleh ayahnya berinisial S (44). Pasalnya kini, ibu bayi, AA (33) masih di menjalankan perawatan di rumah sakit usai melahirkan.

“Kami masih mendalami dan mengklarifikasi beberapa beberapa pihak guna mengetahui peristiwa yang terjadi. Mengingat, AA sendiri saat ini masih kritis dan dirawat di RSUD Kota Tangerang,” ujar Kapolsek Ciledug, AKP Diorisha Suryo, melalui keterangannya, Jumat (7/7/2023).


Bayi berjenis kelamin laki-laki ini lahir dalam keadaan meninggal dunia saat usia kandungan 8 bulan di RSUD Tangerang, pada Senin (3/7) sekitar pukul 06.30 WIB.


“Bayi meninggal saat masih dalam kandungam karena istrinya mengalami pendarahan pada usia kandungan 8 bulan dan dirawat di rumah sakit sejak tanggal 2 Juli,” jelas Diorisha.


Adapun S dan AA ini merupakan pasangan nikah siri. AA membawa dua anak balita berumur 3 dan 4 tahun dari penikahan sebelumnya.


Diberitakan sebelumnya,  seorang ayah berinisial (S) di Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten, tidak memiliki uang untuk memakamkan jenazah bayinya. Akhirnya, jenazah sang bayi disimpan ke dalam freezer selama 2 hari sampai akhrinya kemudian dimakamkan.


“Jadi si ayah ini tidak memiliki uang untuk biaya pemakaman jenazah bayinya, kemudian disimpan di Freezer,” kata Marwan saat dikonfirmasi, di Jakarta Rabu (5/7).


Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Ciledug, AKP Dorisha Suryo, mengatakan S membawa jenazah bayinya dari rumah sakit pada Minggu (2/7) malam. Mayat bayinya dimakamkan dua hari setelahnya atau Selasa (4/7), dibantu pemerintah setempat.


“Jenazah dimasukkan ke dalam freezer dari jam 8 malam. Pada hari Selasa (4/7), S mengurus surat kematian di kelurahan. Setelah selesai mengurus surat kematian, S mengeluarkan jenazah bayi dari freezer untuk dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul 11 siang,” tutur Dorisha.

Penulis :
Firdha Rizki Amalia