
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso, menyebut bahwa titik terang yang ditemukan terkait kasus pembunuhan pada empat tahun lalu yakni 2019 ini meupakan indikasi petunjuk soal pelaku.
“Ada indikasi mengarah ke pelaku,” ujar Bismo kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).
Lebih lanjut, Bismo mengatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan. Pasalnya perlu alat bukti untuk memastikan pelaku agar tidak asal menuduh.
“Tentunya harus ada bukti permulaan yang cukup. Kita tidak boleh asal tuduh dan sebagainya harus berdasar bukti permulaan yang cukup, jadi bisa dipertanggungjawabkan,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, kepolisian kembali menyelidiki kasus pembunuhan Noven dengan membentuk tim khusus (timsus) baru.
Timsus baru akan melakukan semua penyelidikan ulang terhadap 34 orang saksi lama dan saksi baru serta mengecek ulang tempat kejadian perkara (TKP) bersama Puslabfor Mabes Polri.
Selain itu juga akan menyambangi kemabali keluarga Noven untuk menanyakan informasi terbaru, dan kembali meminta keterangan semua pihak yang mungkin berpapasan, puluhan saksi, keluarga hingga pacar korban yang kala itu berinisial A.
“Jadi, saat ini polisi menyelidiki semua kemungkinan yang ada,” ujarnya.
Diketahui, pelaku penikaman siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, terekam kamera pengawas (CCTV) milik warga yang ada di lokasi kejadian pada Selasa, 8 Januari 2019.
Rekaman CCTV berdurasi satu menit enam detik itu menampilkan tayangan detik-detik penikaman yang dilakukan seorang pria tidak dikenal terhadap korban.
Pria yang mengenakan baju lengan pendek berwarna biru dan celana panjang hitam itu terlihat sudah menunggu di ujung gang tempat kejadian perkara, tepatnya di tangga Masjid Raya Perumahan Jalan Riau RT002/RW003 Kelurahan Baranangsiang, Bogor.
Peristiwa penikaman itu terjadi pukul 15.55 WIB. Korban diketahui bernama Yubelia Noven Cahya Rejeki, kelahiran Bandung pada 30 November 2000, yang merupakan siswi kelas XII Jurusan Busana SMK Baranangsiang.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia