
Pantau – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam Rapat Tahunan MPR RI tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara, Jakarta, pada Rabu (16/8/2023).
Dalam pidatonya, Jokowi menyebutkan bahwa saat ini sudah memasuki tahun politik dan sedang hangat-hangatnya terkait capres dan cawapres. Ia juga mengaku bingung saat ditanyai soal capres dan cawapres lantaran belum ada arahan dari ‘Pak Lurah’.
“Kita saat ini sedang memasuki tahun politik, suasana sudah hangat-hangat kuku dan sedang tren di kalangan politisi dan parpol. Setiap ditanya capres dan cawapresnya, jawabannya ‘belum ada arahan Pak Lurah’” kata Jokowi disambut gelak tawa tamu undangan.
Akhirnya ia menyadari bahwa sebutan ‘Pak Lurah’ itu ternyata sebutan untuk dirinya sendiri.
“Saya sempat mikir ‘siapa ini Pak Lurah?’, sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah ternyata saya,” ucapnya.
Mendengar istilah tersebut, Jokowi menegaskan bahwa dirinya bukan Pak Lurah maupun ketua umum parpol, melainkan dirinya seorang Presiden Indonesia.
“Ya saya jawab saja bahwa saya bukan lurah, saya adalah Presiden Republik Indonesia. Ternyata Pak Lurah itu kode, tapi perlu saya tegaskan saya ini bukan Ketua Umum Parpol, bukan bukan juga ketua koalisi partai,” tegas Jokowi.
Diketahui sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan sidang tahunan MPR akan diselenggarakan dalam satu rangkaian dengan sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), yang akan dihadiri 1.549 undangan.
Undangan diantaranya Presiden dan Wakil Presiden RI, mantan presiden dan mantan wakil presiden, mantan ketua MPR/DPR dan DPD, pimpinan lembaga negara, seluruh anggota MPR yang terdiri dari DPR dan DPD, menteri kabinet Indonesia yang maju dan pejabat setingkat menteri, kemudian ketua umum partai politik yang mewakili keterwakilan DPR, kemudian raja-raja Nusantara, ketua ormas keagamaan dan perwakilan teladan dari seluruh Nusantara.
- Penulis :
- Abdan Muflih