
Pantau - Presiden Jokowi berbicara soal fleksibilitas dan meminta jangan membuat banyak aturan yang membelenggu dalam sambutanya di acara peringatan hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI.
"Fleksibilitas menjadi sangat penting, jangan terlalu banyak aturan yang membelenggu, jangan terlalu banyak jebakan-jebakan yang kita buat sendiri sehingga kita tak bisa bergerak,'' ucap melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (18/8/2023).
''Beri kesempatan pada eksekutif agar lincah dalam menghadapi perubahan dan ketidak pastian yang tentu saja harus disertai pengawasan yang efektif," lanjutnya.
Lalu menurut Jokowi, aturan yang dibuat harus menjadi ruang yang fleksibel. Sehingga negara Indonesia bisa memanfaatkan peluang yang ada dan dapat bergerak cepat.
"Artinya menurut saya aturan itu harus memberikan ruang fleksibilitas sehingga kita bisa bergerak cepat dan memanfaatkan peluang untuk memenangkan persaingan, untuk memenangkan kompetisi dengan negara-negara lain," katanya.
"Karena di era kompetisi sekarang ini untuk bisa menang kita harus bisa lebih baik dibandingkan dengan kompetitor, dengan negara lain, kita nggak bisa hanya dengan melihat diri kita sendiri, nggak bisa atau merasa karena kalau melihat diri sendiri merasa cukup, merasa sudah baik, ini berbahaya," sambungnya.
Kemudian Jokowi juga menyampaikan bahwa ia ingin apa yang dipelajari dari negara lain juga dipelajari Indonesia. Dia meminta semuanya bergerak adaptif.
"Kita harus bisa melirik kanan kiri. Oh negara lain begitu, kita harus menyesuaikan lebih baik. Oh kompetitor kita seperti itu, berarti kita harus bagaimana itu yang harus dirumuskan,'' tuturnya.
''Kita harus pelajari apa yang dipelajari negara lain dan kita harus adaptif," pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq