Kacau! Karhutla Gunung Arjuno Total Ada 4.859 Hektar Lahan Terbakar

Pantau - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Gunung Arjuno tercatat telah melahap hutan dan lahannya hingga 4.850 Ha (hektar) yang meliputi empat daerah.

Data tersebut dikutip berdasarkan dari instagram @mountnesia seperti yang dilihat Pantau.com pada Senin, (18/9/2023). Diketahui, BNPB hanya merilis hanya 4.796

''Kebakaran di Gunung Arjuna terpantau sejak 26 Agustus 2023 lalu. Hingga 15 September 2023, Karhutla di Gunung Arjuno tercatat telah melahap hutan dan lahan hingga 4.850 hektar yang meliputi empat daerah,'' tulis akun tersebut.

''Total luas kebakaran pada sumber yang mengatakan 4850 hektar menjelaskan hutan yang terbakar terdiri dari Kabupaten Malang 807,35 hektar, Kabupaten Pasuruan 2.726,05 Hektar, Kab.Mojokerto 406,66 Hektar, dan Kota Batu 909,94 hektar,'' sambungnya.

Diketahui, saat ini untuk kebakaran di Arjuno dan Bromo telah berhasil dipadamkan sejak beberapa hari lalu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi menegaskan bahwa dalam tiga hari ini, sudah tidak ada lagi titik api di Arjuno.

Sebagai informasi, saat ini api sudah padam dan telah tak ada titik api yang terpantau, Pemprov tetap belum mau membuka tempat wisata yang bekas terbakar oleh calon pengantin yang sedang prewed

"Pemprov Jatim masih belum membuka tempat wisata Tahura R Soerjo. Dipastikannya masih ditutup. Termasuk jaluk pendakian Gunung Arjuna-Welirang, pendakian Gunung Pundak, pendakian bukit Watu Jengger, Bukit Semar, hingga Bukit Cendono'' tuturnya.

Sementara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, diperkirakan mencapai 504 hektare.

Terpisah Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023), mengatakan bahwa total luasan kerusakan akibat kebakaran tersebut merupakan akumulasi beberapa kali kejadian kebakaran di kawasan Gunung Bromo.

Kebakaran yang terjadi di Arjuno nampak lebih parah dan lebih luas dari Bromo, walaupun tetap sama - sama parah dan sangat menyedihkan tentunya. Karena hal ini merusak kehidupan flora, fauna, dan ekosistem yang ada Semoga tak terulang kembali ya sob