
Pantau.com - Mantan kader Demokrat yang kini menjadi juru bicara timses Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul menyayangkan statment Andi Arief yang dinilai semakin merusak nama baik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum partai berlambang mercy itu, bahkan hingga membuat SBY minta maaf ke Jokowi."Pemimpin itu kita harus menari diatas gendang dia dong, dia pemimpin, tapi kalau sekarang saya sedih melihat SBY, kenapa? Dia menari diatas gendang anak-anak buahnya, kader-kadernya, bayangin kemaren bapak harus minta maaf karena Andi Arief," ujar Ruhut dalam acara diskusi di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2018).
Baca Juga: Pengamat Politik 'Sentil' KPU Terkait Insiden 'Kampanye Damai' di Monas
Sebagai orang yang pernah mengabdi untuk SBY selama dua tahun lamanya, dan termasuk dalam salah satu kader yang loyal, Ruhut mengaku sedih dengan masalah yang dihadapi SBY, lantaran dia mengklaim saat ini harus menanggung beban dari ulah para kadernya."Akhirnya Pak SBY, harus menari diatas gendang Andi Arief, kemarin tegas minta maaf, apapun itu Pak SBY presiden kita ke-6, saya dua periode menjaga beliau," tuturnya."Bayangin kasus itu, bapak juga harus turun tangan belom lagi masalah lain, belum lagi kan mahar yang Rp500 miliar - Rp 500 miliar, 1 Triliun itu," tambahnya.Ruhut sendiri menilai, kelakuan dan perilaku Andi Arief dipandang terlalu kejam dan jahat, lantaran secara blak-blakkan mengklaim salah satu kader demokrat GS Vicky Lumetut yang harus 'memakai jaket' atau pindah ke Nasdem lantaran meminta perlindungan politik dari kasus hukum yang membelit, dan mengkait-kaitkan dengan Ketua Jaksa Agung hingga dukungan untuk Presiden Joko Widodo Di Pilpres 2019.SBY sendiri telah meminta maaf kepada Jokowi dan Jaksa Agung melalui akun twitternya Jumat, 28 September 2018 lalu atas pernyataan blunder Andi Arief itu, "Saya minta maaf kepada Presiden Jokowi & Jaksa Agung ata 'tweet' Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yg terlalu keras *SBY*," tulis SBYudhoyono.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta