
Pantau.com - Usai terbongkarnya kebohongan terkait dugaan penganiayaan, beredar surat pengunduran diri Ratna Sarumpaet dari tim pemenangan Prabowo-Sandi. Dalam surat itu tertulis alasan Ratna mundur serta dibubuhi tanda tangannya.
"Setelah kita semua dalam dua hari terakhir terbelenggu masalah emosional yang terjadi sebagai akibat perbuatan saya, maka sebagai pertanggungjawaban moral saya, bersama ini saya, Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi sebagai Jurkamnas, no urut 42," tulis surat tersebut seperti yang diterima Pantau.com, Rabu malam (3/10/2018).
Baca juga: Terungkap! Ratna Sarumpaet Tak Pernah Alami Penganiayaan
Dengan adanya surat tersebut, maka bisa dipastikan wanita berusia 70 tahun itu tidak lagi terlibat dalam tim Prabowo-Sandi.
"Terkait dengan hal tersebut di atas, maka sejak saat ini saya sudah tidak terlibat lagi dengan semua permasalahan yang berhubungan dengan Tim Pemenangan Prabowo Sandi," tulisnya.
"Namun tanpa keterlibatan saya di Tim Pemenangan Prabowo Sandi, saya akan tetap berjuang demi kemenangan Prabowo Sandi untuk Indonesia yang lebih baik," tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, Pantau.com masih mencoba mengonfirmasi kebenaran surat tersebut kepada Ratna Sarumpaet, namun tak kunjung mendapat balasan. Sebelumnya, Ratna Sarumpaet telah mengaku bahwa dirinya tidak pernah dikeroyok di Bandung, Jawa Barat oleh siapa pun. Foto wajahnya yang bengkak dan viral di media sosial ternyata merupakan bekas operasi plastik yang ia lakukan.
Baca juga: Ratna Sarumpaet: Saya Pencipta Hoaks Terbaik
Melalui konferensi pers yang Ratna lakukan sore tadi, aktivis HAM itu meminta maaf kepada Prabowo karena telah berbohong terkait dugaan penganiayaan yang dialaminya. Selain Prabowo, ia juga meminta maaf kepada jajaran tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Melalui forum ini juga saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo, terutama kepada Pak Prabowo Subianto yang dengan tulus membela saya, membela kebohongan yang saya buat," ujar Ratna saat jumpa pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil 5, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Ratna mengungkapkan, pada saat Prabowo menemuinya pada Selasa sore, Ratna mengaku terpaksa memberikan keterangan palsu bahwa dirinya telah dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal.
- Penulis :
- Adryan N