
Pantau.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, pihaknya bekerjasama dengan negara lain untuk menghadirkan teknologi terbaru pendeteksi gempa dan tsunami. Agar, mengurangi resiko terjadinya bencana.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, kerjasama tersebut masih dalam proses pembicaraan terkait sensor-sensor pendeteksi yang nantinya akan di pasang di titik-titik tertentu.
"Kami sudah merencanakan akan bekerja sama dengan beberapa negara misalnya dengan Jepang kami sudah ada komunikasi dan juga bapak kedutaan besar RI di Jerman untuk mengembangkan teknologi," ucap Dwikorita di Warung Daun, Sabtu (6/10/2018).
Baca juga: BNPB: Total Korban Meninggal Dunia Gempa-Tsunami Sulteng Mencapai 1.571 Orang
Kerjasama untuk menghadirkan sensor atau teknologi terbaru itu, kata Dwikorita, bukan tanpa alasan. Sebab, teknoligi buoy atau pendeteksi tsunami yang telah terpasang diperairan Indonesia dinilai telah ketinggalan zaman.
Menurutnya, untuk peningkatan teknologi itu harus selalu dilakukan guna mencegah resiko bencana atau mitigasi. Selain itu, pembuatan terkait kerja sama dengan berapa negara itu telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu.
"Untuk selalu inovasi karena teknologi itu setiap 10 tahun akan terlambat (ketinggalan zaman) sehingga kami perlu meningkatkan teknologinya saat ini masih dalam proses. sudah ada pembicaraan dua sampai tiga bulan," kata Dwikorita.
Baca juga: BNPB Beberkan Pentingnya Mitigasi Bencana di Indonesia
- Penulis :
- Widji Ananta