Pantau- Perubahan iklim yang saat ini dialami di Indonesia ternyata bukanlah sebagai ancaman terbesar untuk mewujudkan kesediaan air minum. Faktor pertumbuhan penduduk dan urbanisasilah yang menjadi ancaman terbesar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, Konferensi Pers Road to 10th World Water Forum: "URGENSI AKSES AIR MINUM DAN SANITASI”.
“Masalah terbesar yang pertama adalah kependudukan, kita ini makin lama bertambah dan bertambah terus apalagi pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. sehingga kebutuhan air minum ini, makin lama makin banyak,” kata Diana, Selasa (23/1/2024).
Dia menambahkan, dengan kondisi pertumbuhan penduduk yang cepat, maka harus diperhatikan bagaimana bisa menyediakan air bakunya. Kemudian mencarikan solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah tersebut.
“Makanya harus melihat bagaimana kondisi wilayahnya. Adanya kesenjangan wilayah, desentralisasi. itu tidak semua kabupaten/kota memiliki sungai, sehingga kita nanti juga bisa menggunakan spon-spon dan mungkin saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentunya akan menyediakan air tersebut dengan pembangunan bendungan-bendungan,” tutupnya.
- Penulis :
- Wira Kusuma
