
Pantau - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya, menyoroti dampak dari pemberitaan ekstrem yang dapat memicu provokasi berlebihan menjelang Pemilu 2024.
Menurutnya, Pemilu yang seharusnya menjadi sarana untuk memilih pemimpin terbaik, seringkali dibesar-besarkan sehingga menciptakan suasana yang mencekam.
Ia menekankan, pentingnya pemahaman bahwa Pemilu adalah proses demokrasi yang harus dijalani dengan bijak, tanpa merusak hubungan keluarga.
“Ada gara-gara pemilu, akhirnya setelah pemilu itu masih hubungan keluarganya sampai hari ini kalau ada yang meninggal di keluarga tetangga sebelah, takziah juga tidak mau datang,” ungkap Riefky.
Riefky mencatat, kecenderungan membuka konten yang ekstrim dapat membentuk algoritma yang cenderung membawa pengguna ke konten serupa.
Oleh karena itu, ia menekankan agar para pengguna media sosial dapat dengan bijak dalam mengelola informasi.
“Kita perlu sadar bahwa dunia digital memiliki manfaat besar, namun kita juga harus bijak dalam menggunakannya,” tambahnya.
Ia juga mengajak orangtua untuk memantau aktivitas anak-anak di dunia digital dan memastikan mereka tidak terpapar konten ekstrim yang dapat memengaruhi pemahaman mereka terhadap Pemilu.
"Pemilu harus dijalani dengan bijak, dan setelahnya, masyarakat kembali fokus pada kehidupan sehari-hari secara normal," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas