
Pantau - Pelaksanaan Pemilu 2024 telah berlangsung, namun tahapannya masih berjalan. Setiap tahapan Pemilu memerlukan komitmen dari semua pihak, termasuk penyelenggara pemilu, pemerintah, dan partai politik, dengan menjunjung tinggi etika politik sesuai dengan amanat konstitusi.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menekankan pentingnya memiliki etika politik yang siap menerima hasil, baik kalah maupun menang dalam Pemilu.
"Namun, pada saat yang sama, etika politik juga diperlukan dalam penyelenggaraan pemilu yang bebas, jujur, dan adil," ujarnya dalam Pidato Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, pada Selasa (5/3/2024).
Dasco menegaskan, menjaga etika politik adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan proses pemilu yang demokratis, di dalam budaya politik yang semakin matang, dengan cara-cara yang bermartabat dan bermoral, serta memberikan manfaat bagi kehidupan rakyat.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah menggunakan hak pilihnya secara aktif pada tanggal 14 Februari lalu, sambil tetap menjaga ketertiban dan persatuan nasional.
"Walaupun pilihan politik setiap individu berbeda, namun sebagai bangsa, kita memiliki satu identitas yang sama, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas