
Pantau.com - Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Koalisi Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid mengaku koalisinya tak merasa tersindir dengan istilah politik kebohongan yang diucapkan Presiden Joko Widodo dalam acara HUT Golkar. Menurutnya, ucapan itu justru dapat merefleksikan semua pihak, bukan hanya pihaknya.
"Harusnya semuanya merasa tersindir (pidato Jokowi)," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Baca juga: Jokowi: Kita Harus Akhiri Politik Kebohongan!
Meski demikian, Hidayat menyambut positif langkah Jokowi tersebut untuk mengingatkan bahwa politik kebohongan saat ini memang semakim masif. Namun ada baiknya menurut Hidayat seruan menghentikan politik kebohongan itu lebih dulu dilakukan oleh Jokowi.
"Sangat baik kalau dimulai dari Pak Jokowi. Sehingga semuanya nyaman berpolitik yang tanpa kebohongan," tuturnya.
"Saya sangat mendukung politik yang penuh dengan etika dan sistemnya itu pancasila, Undang-Undang Dasar, aturan dalam pemilu dan seharusnya memang Indonesia sebagai negara timur yang sangat mengedepankan etika ini menjadi pegangan yang sangat dipentingakan," sambungnya.
Baca juga: Ketika Jokowi Minder Bicara Politik di Perayaan Puncak HUT Golkar, Kenapa?
Sekadar informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan untuk partai politik mengakhiri politik yang saling menjatuhkan dalam ajang kontestasi pemilihan umum serentak 2019 mendatang. Hal itu ia sampaikan ketika memberi sambutan dalam acara HUT Partai Golkar ke-54.
"Kita harus akhiri politik kebohongan dan politik yang merasa benar sendiri. Kita bangun politik pembangunan politik kerja," kata Jokowi.
- Penulis :
- Adryan N