Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Keluarga Gus Dur Sambut Pencabutan TAP MPR dengan Harapan Pemulihan Nama Baik

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Keluarga Gus Dur Sambut Pencabutan TAP MPR dengan Harapan Pemulihan Nama Baik
Foto: Gus Dur

Pantau - Keluarga Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, menyambut positif pencabutan TAP MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Gus Dur. Langkah ini dianggap sebagai bentuk rekonsiliasi nasional yang diharapkan dapat mengembalikan nama baik Gus Dur dan mengakhiri stigma yang selama ini melekat terkait kejatuhannya dari kursi kepresidenan.

Keputusan pencabutan TAP MPR tersebut diambil setelah Fraksi PKB menyampaikan surat ke MPR, yang kemudian disetujui dalam rapat gabungan pimpinan fraksi pada 23 September 2024. Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengumumkan resmi dicabutnya TAP tersebut pada Rapat Paripurna MPR, Rabu (25/9).

Keluarga Berharap Rehabilitasi Nama Baik

Sinta Nuriyah, istri mendiang Gus Dur, dalam sambutannya di acara Silaturahmi Kebangsaan di Gedung DPR, menyatakan bahwa pencabutan TAP MPR merupakan langkah besar dalam proses rekonsiliasi nasional. Keluarga berharap agar pencabutan ini diikuti dengan tindakan nyata untuk memulihkan martabat dan nama baik Gus Dur.

“Kami berharap ini bukan hanya sekadar simbolis atau basa-basi politik semata, tetapi benar-benar menjadi langkah untuk mengembalikan nama baik Gus Dur. Kami ingin rekonsiliasi ini dilakukan sepenuhnya, seperti yang pernah terjadi di Afrika Selatan semasa Nelson Mandela,” ujar Sinta.

Dua Langkah Konkrit dari Keluarga Gus Dur

Keluarga Gus Dur mengusulkan dua langkah penting untuk dilakukan setelah pencabutan TAP MPR. Pertama, mereka meminta agar hak-hak Gus Dur sebagai mantan Presiden RI dipulihkan, termasuk pengakuan terhadap kontribusinya dalam memimpin bangsa. Kedua, mereka mendorong penarikan dan revisi buku-buku yang menyertakan penurunan Gus Dur sebagai presiden yang dianggap tidak adil.

“Kami mengharapkan publikasi-publikasi, terutama buku pelajaran dan buku sejarah yang mengaitkan penurunan Gus Dur dengan TAP tersebut, direvisi dan diterbitkan kembali sesuai dengan fakta yang lebih adil,” tambah Sinta.

Tanggapan MPR: Gus Dur Sosok Visioner

Ketua MPR Bamsoet mengakui peran Gus Dur sebagai tokoh yang memiliki visi jauh ke depan untuk bangsa. Dalam acara tersebut, Bamsoet memutar video wawancara Gus Dur yang menunjukkan keyakinannya terhadap Prabowo Subianto sebagai sosok yang tulus berjuang untuk Indonesia.

“Hari ini, apa yang Gus Dur prediksi beberapa dekade lalu terbukti, dengan Prabowo Subianto menjadi Presiden ke-8 RI,” kata Bamsoet, merujuk pada pernyataan Gus Dur yang menyebut Prabowo sebagai sosok yang paling ikhlas untuk bangsa.

Pencabutan TAP MPR ini diharapkan menjadi awal dari langkah-langkah lebih lanjut untuk menghormati jasa para mantan presiden Indonesia, termasuk Gus Dur, yang telah memberikan kontribusi besar bagi negara.

Penulis :
Ahmad Ryansyah