
Pantau - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyatakan bahwa sinergi dan kolaborasi antar kementerian dan lembaga serta daerah menjadi faktor penting untuk mewujudkan kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak.
Hal ini disampaikan Menteri PPPA dalam rapat koordinasi menteri dan kepala badan di bawah lingkup kementerian koordinasi pemberdayaan masyarakat dan kebudayaan (Kemenko PMK).
Arifah mengatakan, isu perempuan dan anak merupakan isu lintas bidang atau lintas sektor sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
“Kemen PPPA memiliki tiga program hasil terbaik cepat (quick win) dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang membutuhkan sinergi Kementerian/Lembaga lainnya, yaitu Ruang Bersama Merah Putih, Perluasan Fungsi call center SAPA129, dan Satu Data Gender dan Anak. Ketiga program hasil terbaik cepat ini sangat beririsan dengan berbagai sektor pembangunan, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan keluarga, hingga sektor lain. Itu sebabnya kolaborasi, kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lainnya sangat penting agar program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat berjalan dengan baik,” kata Menteri PPPA Arifah Fauzi.
Baca juga: Menteri PPPA: Komitmen Teruskan Perjuangan Perempuan dan Anak
Dalam rapat tersebut, Arifah melaporakan kondisi dalam merumuskan prioritas program PPPA yang telah dilaksanakan bersama berbagai kementerian dan lembaga, kepala dinas pengampu urusan PPPA di Provinsi dan Kabupaten atau Kota serta organisasi masyarakat.
Kemen PPPA menginisiasi program Ruang Bersama Merah Putih yang akan tersebar di 114 titik di tingkat desa atau kelurahan sebagai salah satu solusi untuk peningkatan kualitas hidup dan perlindungan peremuan dan anak.
“Melanjutkan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), kini kami berupaya meningkatkan kualitas perempuan dan anak hingga ke akar rumput secara holistik di berbagai bidang pembangunan melalui Ruang Bersama Merah Putih. Melalui Ruang Bersama ini, kami ingin meningkatkan kualitasnya dalam menyelesaikan masalah kesehatan perempuan dan anak, gizi anak, pendidikan, meningkatkan cinta kebudayaan, dan pemberdayaan ekonomi perempuan yang melibatkan K/L lain dan Pemda serta unsur masyarakat sipil,” ucapnya.
Baca juga: Menteri PPPA Terus Awasi Kasus Kakak-Adik di Purworejo yang Diduga Diperkosa oleh 13 Pria
Menteri PPPA juga menyampaikan mengenai program prioritas kedua, yakni perluasan pemanfaatan call center SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) 129 yang tidak hanya dapat melayani kasus kekerasan, melainkan menangani permasalahan perempuan dan anak lainnya.
Lebih lanjut, ia turut menyampaikan program prioritas ketiga yaitu percepatan pengembangan Satu Data Gender dan Anak yang dapat dimanfaatkan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan dan program yang tepat sasaran.
Sebagai contoh, dapat digunakan dalam melaksanakan program intervensi sosial dan ekonomi yang fokus pada kelompok yang paling membutuhkan.
“Pada kesempatan ini, saya meminta dukungan seluruh Kementerian/Lembaga yang ada di bawah koordinasi Kemenko PMK, untuk memberikan perlindungan pada perempuan dan anak melalui program-program yang akan dijalankan, serta mendukung peningkatan kualitas hidup, serta peningkatan peran dan partisipasi perempuan dan anak sebagai aktor/subyek pembangunan. Kami percaya bahwa kekuatan terbesar terletak pada sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak, yang didasari oleh saling percaya dan saling mendukung,” jelasnya.
Baca juga: Kemen PPPA Dorong Akselererasi Tindak Lanjut Analisis Kebijakan Diskriminatif
Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko-PMK, Pratikno bertujuan untuk membahas program prioritas masing-masing Kementerian atau Lembaga, khususnya menjelang pertemuan dengan Kepala Daerah melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) se-Indonesia yang akan diselenggarakan di bulan November ini.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat