
Pantau - Indonesia kembali menonjolkan perannya di panggung global melalui isu kemiskinan dan kelaparan yang disuarakan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani di forum G20 dan P20 di Brasil. Dengan visi bersama, keduanya menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Pendidikan sebagai Solusi Jangka Panjang
Presiden Prabowo dalam KTT G20 menyoroti bahwa kemiskinan dan kelaparan tetap menjadi tantangan besar bagi Indonesia dan dunia. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan.
Baca Juga:
Ukir Sejarah! Afsel Pimpin Presidensi G20 Pertama Kalinya
“Investasi pada pendidikan, termasuk program makan bergizi gratis bagi anak-anak, adalah langkah konkret yang tidak hanya menyelesaikan kelaparan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup generasi masa depan,” kata Prabowo.
Sorotan pada Anggaran Global
Sementara itu, di forum P20, Puan Maharani mengajak parlemen negara G20 untuk lebih bijak dalam mengalokasikan anggaran global. Ia mengkritisi ketimpangan antara belanja militer yang mencapai US$ 2,4 triliun pada 2023 dibandingkan dengan bantuan pembangunan resmi (ODA) yang hanya US$ 223,7 miliar.
“Bayangkan dunia seperti apa yang dapat kita ciptakan jika 50 persen dari belanja militer global dialihkan untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan,” ujar Puan.
Komitmen Bersama untuk SDGs
Dalam pidatonya, Puan menegaskan bahwa upaya global untuk mencapai SDGs telah terhambat oleh berbagai krisis, mulai dari ketegangan geopolitik hingga dampak pandemi. Ia mendorong negara-negara anggota G20 untuk memobilisasi sumber daya keuangan dan memperkuat kerja sama dengan sektor swasta guna mendukung negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
“Komitmen politik dari parlemen G20 sangat penting untuk mempertajam fokus dan alokasi anggaran yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dunia,” tambahnya.
Diplomasi Harmonis
Pengamat Hubungan Internasional Anton Aliabbas menilai bahwa keselarasan antara pesan pemerintah dan parlemen menunjukkan orkestrasi diplomasi Indonesia yang semakin matang.
“Langkah ini memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional sebagai negara yang siap berkontribusi dalam menyelesaikan tantangan global, khususnya di bidang kemiskinan dan kelaparan,” jelas Anton.
Optimisme untuk Masa Depan
Baik Prabowo maupun Puan menekankan perlunya kolaborasi global yang berorientasi pada solusi konkret. Dengan langkah diplomasi harmonis ini, Indonesia tidak hanya mengangkat isu penting di forum internasional tetapi juga menunjukkan kepemimpinan dalam membangun masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah