billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Siapkan Formulasi B50 Agar Tak Mahal, Impor Solar Akan Dihentikan Mulai 2026

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pemerintah Siapkan Formulasi B50 Agar Tak Mahal, Impor Solar Akan Dihentikan Mulai 2026
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara pemberian Penghargaan Subroto 2025, di Jakarta, Jumat 24/10/2025 (sumber: ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pemerintah sedang merancang formulasi agar implementasi B50 pada tahun 2026 tidak menyebabkan kenaikan biaya yang signifikan.

Langkah ini dilakukan agar peralihan dari B40 ke B50, yang merupakan campuran 50 persen solar dan biodiesel, tidak membebani sektor industri maupun masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan Bahlil dalam acara pemberian Penghargaan Subroto 2025 yang digelar di Jakarta pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Bahlil menegaskan bahwa upaya ini melibatkan kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Kalau B50 itu akan meningkatkan cost. Sekarang aja dari B35 menuju B40 ada terjadi perbedaan. Tapi tidak apa-apa, saya dengan BPDPKS lagi mencari formulasi. Boleh B50 tapi harganya tidak boleh naik terlalu banyak, sekarang kita lagi cari celahnya untuk bisa kita clear-kan," ungkapnya.

Ia juga mengakui bahwa tantangan dalam penerapan B50 cukup besar, khususnya bagi para kontraktor dan pelaku usaha tambang.

"Saya tahu ini tantangannya besar, terutama bagi kontraktor, pengusaha tambang," ia mengungkapkan.

Dampak Implementasi B40 dan Data Konsumsi Biodiesel

Kementerian ESDM mencatat bahwa hingga September 2025, pemanfaatan biodiesel untuk kebutuhan domestik telah mencapai 10,57 juta kiloliter dari target produksi sebesar 15,6 juta kiloliter.

Implementasi B40 selama tahun 2025 telah memberikan sejumlah dampak positif bagi perekonomian nasional.

Penerapan B40 tercatat mampu menghemat devisa sebesar Rp93,43 triliun, meningkatkan nilai tambah minyak sawit mentah (CPO) sebesar Rp14,72 triliun, menyerap tenaga kerja sebanyak 1,33 juta orang, serta menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton.

Rencana E10 dan Insentif bagi Pabrik Etanol

Selain biodiesel, pemerintah juga tengah mendorong penggunaan bioetanol dengan target mandatori 10 persen atau E10 pada tahun 2027.

Dalam mendukung kebijakan ini, Bahlil menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan insentif bagi perusahaan yang membangun pabrik etanol di Indonesia.

"Pasti ada insentif. Bisa ada tax holiday, kemudian pasarnya ada," ujar Bahlil.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini tengah dilakukan diskusi dengan pihak investor dari Brasil untuk mendirikan pabrik etanol di Indonesia, menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara.

Penghentian Impor Solar Tahun 2026

Sebagai bagian dari strategi energi nasional, pemerintah juga telah menetapkan kebijakan untuk menghentikan impor solar mulai semester II tahun 2026.

Kebijakan ini akan berjalan beriringan dengan implementasi program B50, yang diharapkan mampu mendukung ketahanan energi nasional secara berkelanjutan.

Penulis :
Leon Weldrick