billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kebutuhan Gas Bumi 11,6 Ribu MMSCFD Ditaksir Terpenuhi Lewat Optimalisasi LNG

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Kebutuhan Gas Bumi 11,6 Ribu MMSCFD Ditaksir Terpenuhi Lewat Optimalisasi LNG
Foto: Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung dalam acara Hilir Migas Conference and Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Pantau - Kebutuhan gas bumi dalam negeri ditaksir dapat terpenuhi dengan melakukan optimalisasi peran gas alam cair alias Liquefied Natural Gas (LNG).

Secara nasional, perkiraan kebutuhan gas bumi hingga tahun 2030 dapat dipenuhi dengan pemanfaatan project dan potential supply, serta mengoptimalkan peran LNG.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan hal itu dalam acara Hilir Migas Conference and Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Berdasarkan neraca gas Indonesia 2022-2030, rata-rata suplai gas bumi sekitar 15.087 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Sedangkan, rata-rata kebutuhan sekitar 11.615 MMSCFD.

Baca juga: Kuras APBN Rp2,7 Triliun, Proyek Jaringan Gas Cisem II Ber-TKDN Pipa 100 Persen

Untuk infrastruktur panjang pipa gas bumi, sambung dia, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Kementerian ESDM mencatat hingga November 2024, panjang pipa gas bumi mencapai 22.520,57 kilometer, dengan rincian panjang pipa transmisi 5.370,52 kilometer, pipa distribusi 6.272,92 kilometer, dan pipa jaringan gas bumi (Jargas) 10.877,13 kilometer.

Adapun untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri maupun rumah tangga melalui Jargas, sampai dengan September 2024, telah terpasang Jargas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak 703 ribu sambungan rumah (SR), dan Jargas non APBN sebanyak 400 ribu SR.

Lebih lanjut, ia mengatakan target pengembangan Jargas tahun 2030 sebanyak 5,5 juta SR, diharapkan dapat menurunkan impor LPG sebesar 550 kilo ton per annum (KTPA) dan menghemat subsidi sebesar Rp5,6 triliun per tahun.

Baca juga: PGN Incar Pemanfaatan Gas Bumi Blok Andaman Aceh

"Prioritas gas domestik dilakukan dengan integrasi pipa gas sepanjang Sumatera, dan integrasi Sumatera-Jawa. Hal ini dilakukan untuk menyalurkan potensi gas bumi dari wilayah kerja (WK) Agung dan WK Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatera," katanya.

Disampaikan dia, integrasi pipa gas dari Sumatera ke Jawa dilakukan antara lain melalui investasi pembangunan pipa, yang memberikan manfaat seperti mendukung harga gas yang lebih terjangkau, memenuhi kebutuhan gas untuk industri, serta dapat digunakan untuk pembangkit listrik.

Penulis :
Ahmad Munjin