
Pantau.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno di hadapan ratusan para petani tebu di Lumajang, Minggu, 25 November 2018, menyatakan kondisi petani sekarang harus diperbaiki.
"Pemerintah seharusnya hadir dan melindungi para petani, bukan membuka keran impor yang merugikan petani," ujar Sandiaga.
Baca juga: Untuk Hadapi Tantangan Ekonomi, Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal
"Setelah saya baca, saya akan langsung tanda tangan. Di sini juga, di hari ini di hadapan para petani," sambungnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga diminta tanda tangan kontrak politik dengan petani tebu. Salah satu petani Tebu M Ridwan mengaku panen tebu beberapa tahun ini berakhir tragis, biaya produksi tanam dengan harga jual sangat jauh rentangnya.
"Kami rugi besar. Kalau Pak Sandi bilang ingin memakmurkan petani saya salut. Tapi perjuangannya harus lebih ekstra pak. Melawan importir, mafia pangan, tata niaga, kalau Pak Sandi bisa dan bersedia menandatangani kontrak kami siap mendukung bapak," ujar Ridwan.
Ada tujuh poin yang diminta para petani tebu untuk dibenahi, diantaranya stop impor gula seperti yang dilakukan rezim sekarang, dan siap memberantas mafia pangan utamanya sektor gula, subsidi pupuk, alat-alat pertanian, revitalisasi pabrik gula pelat merah, memberikan kredit lunak dan ringan pada petani tebu, dan menghapus monopoli penjualan gula serta memperbaiki tata niaga gula.
Dalam kunjungan selama tiga hari di Jawa Timur, Sandiaga menyebut semua petani mengeluh rendahnya harga jual, pupuk mahal, serta ketidakhadiran pemerintah dalam masa-masa sulit mereka.
Baca juga: Soal Wacana Gaji Guru Rp20 Juta, Ini Kata Sandiaga Uno
"Di Batu saya bertemu Pak Agus Sayur soal anjlok harga tomat, di Jambuwer Pak Kresna yang juga mengeluhkan turun harga kopi, dan kini para petani tebu di Lumajang. Insya Allah kami akan memperbaiki semuanya, termasuk kontrak politik kepada para petani tebu. Insya Allah kami wujudkan kembali swasembada pangan," terang Sandiaga.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres-cawapres, yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi