
Pantau - PT PLN (Persero) Bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Imipas RI) berupaya meningkatkan keterampilan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap. Dalam program Nusakambangan Berdaya, PLN akan membangun fasilitas pengolahan Fly Ash & Bottom Ash (FABA).
PLN juga akan memberikan pelatihan kepada warga binaan agar mampu memanfaatkan FABA menjadi bahan baku infrastruktur yang bernilai ekonomis.
Kolaborasi ini diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Imipas RI, Agus Andrianto, dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, pada Rabu (5/2) di PLTU Adipala, Cilacap.
Agus Andrianto mengapresiasi langkah PLN dalam membantu warga binaan memperoleh keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal saat kembali ke masyarakat. Ia menjelaskan bahwa PLN memiliki produk FABA yang sangat bermanfaat.
Baca juga: PLN Maksimalkan 3,4 Juta Ton FABA untuk Bahan Pendukung Infrastruktur Masyarakat
Material ini dapat diolah menjadi berbagai produk infrastruktur seperti substitusi semen, bahan baku beton, paving blok, batako, tetrapod, hingga media tanam.
"Kami mendapat dukungan penuh dari Direktur Utama PLN untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan menjadi sarana pelatihan bagi warga binaan. Ini adalah langkah besar bersama untuk mendukung peningkatan skill dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan energi, tetapi juga berperan dalam pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, termasuk di lingkungan Lapas.
"Seluruh pembangkit PLN kini menjadi episentrum perbaikan lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa pembangkit PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," kata Darmawan.
Baca juga: PLN Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau dari Co-Firing Biomassa PLTU pada 2024
Darmawan menjelaskan bahwa FABA merupakan sisa pembakaran batu bara dari PLTU yang memiliki potensi ekonomis tinggi. Ke depannya, hasil olahan FABA dari warga binaan Lapas diharapkan dapat menghasilkan produk berkualitas yang mendukung ekonomi sirkuler.
"Lebih dari itu, kami ingin memastikan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat nyata sehingga setelah selesai menjalani masa pembinaan, warga binaan Lapas dapat memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraannya," tegasnya.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat