Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PTPN IV PalmCo Perluas Program Tanam Padi ke Provinsi Jambi, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

PTPN IV PalmCo Perluas Program Tanam Padi ke Provinsi Jambi, Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Foto: PTPN IV PalmCo Perluas Program Tanam Padi ke Provinsi Jambi, Dorong Ketahanan Pangan Nasional. Dok: PTPN

Pantau - Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV PalmCo kembali memperluas cakupan program Tanam Padi PalmCo (TAMPAN). Kali ini, inisiatif tersebut merangkul para petani sawit yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Provinsi Jambi.

Setelah sukses diimplementasikan di Riau, program ini kini diterapkan di Muaro Jambi dengan metode intercropping atau tumpang sari padi pada areal PSR. Ratusan petani yang tergabung dalam KUD Dwi Jaya Desa Tanjung Sari, Bahar Selatan, menyambut baik program ini sebagai solusi peningkatan produktivitas lahan.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Sejalan dengan arahan Holding Perkebunan dan Kementerian BUMN RI selaku pemegang saham, PTPN IV PalmCo berkomitmen mendukung program dimaksud. Di antaranya melalui penanaman padi gogo dengan pola intercropping di lahan tanam ulang sawit rakyat,” ujar Jatmiko.

Baca juga: PalmCo Jalankan Program MBG di Sumatra-Kalimantan, Disambut Antusias Ribuan Pelajar

Menurutnya, program ini juga menjadi bagian dari prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan. Sebagai inisiator penanaman padi gogo di sela areal PSR, PTPN IV PalmCo terus memperluas jangkauan program demi akselerasi ketahanan pangan nasional.

Di Provinsi Jambi, program TAMPAN telah diterapkan di lahan PSR seluas 140,62 hektare yang dikelola KUD Dwi Jaya. Pada tahap awal, intercropping padi gogo dilakukan di lahan seluas lima hektare dengan pendampingan penuh dari PTPN IV PalmCo, mulai dari penyediaan bibit hingga pengurusan dokumen petani.

Sebagai bentuk apresiasi, Jatmiko menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah mendukung kelancaran program ini.

Ia optimis bahwa sinergi antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat mempercepat realisasi swasembada pangan di Indonesia.

Meningkatkan Pendapatan Petani PSR

Dalam acara tersebut, Jatmiko juga menjelaskan manfaat program ini bagi petani. Selain mendukung ketahanan pangan, petani bisa memperoleh pendapatan tambahan sebelum sawit mereka memasuki masa panen. 

Dia menyebutkan bahwa metode intercropping ini memungkinkan petani panen hingga tiga kali dalam satu tahun, dengan potensi hasil mencapai 20 ton gabah kering sebelum sawit menghasilkan tandan buah segar.

“Insya Allah, rekan-rekan petani juga akan mendapatkan penghasilan tambahan yang signifikan,” ujarnya.

Baca juga: PTPN IV PalmCo Ungkap Manfaat Sawit bagi Indonesia

Pemerintah Provinsi Jambi pun menyambut baik inisiatif ini. Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, menilai bahwa program ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Pemerintah Provinsi Jambi berkomitmen dalam mencapai swasembada pangan. Untuk itu, kami memberikan apresiasi yang sangat besar atas terlaksananya program TAMPAN oleh PTPN IV,” ungkapnya.

Peluang Ekspansi Secara Nacional

Program Tampan tidak hanya berhenti di Jambi. PTPN IV PalmCo menargetkan perluasan program secara nasional dengan melihat potensi besar dari perkebunan sawit rakyat di Indonesia yang mencapai 6,94 juta hektare.

Dari total tersebut, sekitar 2,8 juta hektare sudah memasuki fase tanaman tua dan membutuhkan peremajaan. Dengan potensi PSR nasional sebesar 400 ribu hektare per tahun, PTPN menargetkan kontribusi seluas 40 ribu hektare per tahun dalam skema intercropping padi gogo.

Jika target tersebut tercapai, petani sawit yang menanam padi secara intercropping berpeluang menghasilkan setidaknya 258.491 ton beras dalam lima tahun ke depan.

“Lahan PSR yang sebelumnya idle dapat dimanfaatkan untuk menanam padi gogo selama dua tahun pertama. Ini menjadi peluang besar untuk mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” jelas Jatmiko.

Baca juga: PTPN IV PalmCo Raih Sertifikasi ISO 37001 Anti-Penyuapan

PTPN IV PalmCo pun terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan ekosistem Makmur BUMN, guna memastikan petani mendapatkan dukungan maksimal. 

Jatmiko juga mengajak petani sawit yang tanamannya memasuki usia renta untuk bergabung dalam gerakan akselerasi PSR dan penguatan ketahanan pangan.

“Kemitraan ini benar-benar kita bangun untuk memberikan rekan-rekan petani kesempatan berkembang. Saat telah menjalin kemitraan, maka petani dapat segera mengurus CPCL untuk mendapatkan bantuan benih dan pestisida dari Kementerian Pertanian,” pungkasnya.

Penulis :
Tubagus Rachmat