
Pantau - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa bencana banjir yang terjadi tahun ini adalah yang terakhir. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah akan bekerja keras untuk mencegah terulangnya musibah serupa.
"Kami bekerja untuk melaksanakan kebijakan nasional yang digariskan oleh Presiden RI, Pak Prabowo Subianto. Banjir tahun ini harus menjadi yang terakhir, tidak boleh terjadi lagi di masa mendatang," ujar Dedi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/3).
Tiga Penyebab Utama Banjir
Menurut Dedi, terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan banjir terus terjadi di Jawa Barat.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi dan Tiga Menteri Berencana Atur Tata Ruang Sempadan Sungai
- Kerusakan Daerah Resapan Air
Kawasan hulu yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan—termasuk pegunungan, hutan, dan perkebunan—telah beralih fungsi menjadi permukiman elite dan kawasan wisata. Hal ini menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah dalam menyerap air hujan.
2. Penyempitan dan Pendangkalan Sungai
Banyak bantaran sungai yang berubah fungsi menjadi permukiman, sehingga aliran air terhambat. Bahkan, beberapa perumahan berizin dibangun di sepanjang daerah aliran sungai, menyebabkan air meluap ke wilayah permukiman saat hujan deras turun.
3. Pengurukan Daerah Hilir
Lahan rawa dan sawah di daerah hilir banyak yang dijadikan permukiman, mengurangi area yang dapat menyerap air. Akibatnya, banjir di beberapa titik bisa mencapai kedalaman hingga 2,5 meter.
Solusi: Peraturan Baru dan Rumah Panggung
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jabar akan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang melarang penggunaan lahan perkebunan, kehutanan, dan daerah aliran sungai untuk permukiman. Hal ini juga akan didukung dengan regulasi dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang saat ini masih dalam kajian.
Selain itu, Dedi mengungkapkan bahwa Jawa Barat akan mengadopsi konsep rumah panggung yang sebelumnya diterapkan di Muara Angke, Jakarta Utara, saat Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Kami sedang mendesain rumah panggung untuk daerah rawan banjir seperti Indramayu, Cirebon, Subang, Karawang, Bekasi, hingga Purwakarta. Konsep ini telah diuji oleh Universitas Pertahanan dan terbukti efektif di beberapa wilayah," jelasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Dedi berharap penanganan banjir di Jawa Barat dapat lebih efektif dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah