Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bakamla Selamatkan ABK dari Kapal Tenggelam dan Jemput Nelayan di Perbatasan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Bakamla Selamatkan ABK dari Kapal Tenggelam dan Jemput Nelayan di Perbatasan
Foto: Bakamla RI melaksanakan operasi penyelamatan terhadap ABK 2 kapal yang tenggelam di Kepulauan Seribu. (dok Bakamla)

Pantau - Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) kembali menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga keselamatan di perairan Indonesia dengan melaksanakan dua operasi penting, yakni penyelamatan anak buah kapal (ABK) dari dua kapal tenggelam di Kepulauan Seribu dan penjemputan nelayan Indonesia yang diamankan di perbatasan RI-Malaysia.

Penyelamatan ABK Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu

Bakamla RI, melalui Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301, melaksanakan misi penyelamatan terhadap ABK TB Mitra Jaya II dan TK Sahabat Kapuas Mandiri XXXI yang mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi. Peristiwa ini terjadi di perairan utara Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pranata Humas Ahli Muda Bakamla, Kapten Yuhanes Antara, menjelaskan bahwa informasi terkait tenggelamnya TB Mitra Jaya II diterima dari pemilik kapal pada Selasa (18/3) pukul 11.30 WIB. Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, langsung menginstruksikan operasi penyelamatan.

KN Tanjung Datu-301 segera bergerak dari perairan Banten menuju lokasi kejadian pada pukul 13.00 WIB. Dalam perjalanan, kapal bertemu dengan MV Oriental Samudera pada pukul 17.30 WIB, yang telah lebih dulu menyelamatkan empat ABK TB Mitra Jaya II. Sementara itu, dua ABK lainnya dievakuasi oleh TB Kan X sebelum dipindahkan ke KN Tanjung Datu-301 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Selanjutnya, kapal penyelamat tiba di lokasi TK Sahabat Kapuas Mandiri XXXI pada pukul 22.30 WIB. Satu korban berhasil dievakuasi, sementara tiga ABK lainnya tetap berada di tongkang untuk menjaga muatan minyak goreng sebanyak 2.000 ton. Operasi ini turut melibatkan TB Mitra Jaya III yang ditugaskan untuk menarik tongkang tersebut ke Jakarta.

Baca Juga:
Bakamla Amankan Kapal Angkut 1.200 Koli Tekstil Ilegal di Laut Subang
 

Upaya pencarian terhadap tiga ABK yang masih hilang terus dilakukan oleh pihak berwenang, mengingat kondisi cuaca yang ekstrem menjadi faktor utama kecelakaan ini.

Penjemputan Nelayan di Perbatasan RI-Malaysia

Selain operasi penyelamatan di Kepulauan Seribu, Bakamla RI juga menjemput dua nelayan Indonesia yang sebelumnya diamankan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) akibat dugaan pelanggaran batas wilayah perairan. Kedua nelayan tersebut, Muhammad Al Salam (26) dan Suhardi Saparteri (24), merupakan ABK Purnama Samudera Maritim yang ditangkap di perairan Tanjung Bulat, Kota Tinggi, Johor, pada 24 Februari 2025.

Setelah melalui koordinasi antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, APMM memutuskan untuk tidak melanjutkan dakwaan terhadap mereka. KJRI Johor Bahru menerima informasi pembebasan pada 6 Maret 2025 dan menempatkan mereka di Tempat Tinggal Sementara (TTS) sebelum proses pemulangan.

Menindaklanjuti arahan Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Irvansyah, Kepala Zona Bakamla Barat, Laksma Bakamla Bambang Trijanto, memimpin operasi penjemputan menggunakan KN Pulau Nipah-321. Kapal berangkat dari Dermaga Batu Ampar pukul 09.00 WIB dan tiba di titik pertemuan pada pukul 10.30 WIB. Serah terima nelayan berlangsung di longeroom KN Pulau Nipah-321 pukul 10.50 WIB dengan dihadiri oleh perwakilan KJRI Johor Bahru serta pihak APMM dan Imigrasi Malaysia.

Menurut Laksma Bakamla Bambang Trijanto, keberhasilan operasi ini mencerminkan sinergi yang erat antara Bakamla RI dan APMM dalam menangani isu perbatasan secara damai dan kolaboratif tanpa perlu tindakan hukum lebih lanjut.

Komitmen Bakamla dalam Menjaga Keamanan Laut

Dua operasi ini kembali menegaskan peran vital Bakamla RI dalam menjaga keamanan dan keselamatan di perairan Indonesia. Dari penyelamatan ABK di Kepulauan Seribu hingga diplomasi maritim dalam penjemputan nelayan di perbatasan, Bakamla terus menunjukkan dedikasinya dalam melindungi kedaulatan dan keselamatan warga negara Indonesia di laut.

"Kami akan terus meningkatkan patroli dan kesiapsiagaan untuk memastikan keselamatan para pelaut, nelayan, serta pengguna laut lainnya di perairan Indonesia," ujar Laksdya TNI Irvansyah.

Penulis :
Ahmad Ryansyah