
Pantau - Bio Farma bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dan Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia menggelar vaksinasi dengue gratis di Kabupaten Gianyar, Bali. Sebanyak 500 anak di SD dan SM Desa Adat Bitera dan Gianyar mendapatkan vaksinasi dengue gratis ini secara bertahap dari tanggal 5 sampai 18 Maret 2025.
Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki menyampaikan bahwa paparan dengue merupakan salah satu gangguan nyata terhadap ketahanan kesehatan Masyarakat Indonesia.
“Bio Farma sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam pengembangan dan penyediaan vaksin berkualitas merasa bangga dapat berkontribusi dalam program vaksinasi dengue yang diselenggarakan di Gianyar. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam upaya bersama untuk melindungi generasi muda dari ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), yang masih menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali. Dengan prevalensi kasus yang tinggi, vaksinasi menjadi salah satu intervensi kesehatan preventif yang efektif dalam mengurangi angka paparan dan kematian akibat DBD,” ujar Sri dalam keterangannya, Kamis (20/3).
Baca juga: Bio Farma Raih PROPER Kategori Emas ke-9 Kalinya
Sri menambahkan bahwa Bio Farma senantiasa berkomitmen dalam mewujudkan program zero dengue death pada tahun 2030.
“Kami berharap, melalui program ini, semakin banyak anak-anak yang mendapatkan perlindungan optimal terhadap DBD, sehingga tercipta kekebalan komunitas yang lebih kuat. Bio Farma berkomitmen untuk menyediakan solusi kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan, serta mendukung program-program kolaboratif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi upaya-upaya serupa di daerah lain untuk mendukung zero dengue death di tahun 2030," kata Sri.
Perwakilan dokter anak dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr. Romy Windiyanto menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak terkait.
“Terima kasih atas keikutsertaan semua pihak yang berkenan untuk turut menjaga kesehatan anak anak di kabupaten Gianyar, kerjasama yang baik dan erat, sehingga dapat mencapai tujuan kebaikan masyarakat Gianyar, terutama pada popukasi anak anak generasi penerus dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Gianyar,” ujar dr. Romy.
Lebih lanjut, ia menambahkan vaksinasi merupakan salah satu cara efektif dan terjangkau untuk melindungi diri dari serangan penyakit.
“Vaksinasi ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari ancaman morbiditas dan mortalitas berkaitan dengan Demam Berdarah Dengue dan mengurangi risiko penyebaran penyakit ini di masyarakat. Dengan melakukan vaksinasi, salah satu cara efektif, terjangkau dan tidak hanya melindungi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit ini di Masyarakat,” katanya.
Baca juga: MSD dan Bio Farma Jalin Kemitraan Strategis untuk Produksi Vaksin PCV15 di Indonesia
Founder Westerlaken Alliance Indonesia, Rodney Westerlaken menyampaikan harapannya agar program ini dapat diterapkan lebih luas untuk menekan angka dengue.
“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak jangka panjang dan menjadi awal dari inisiatif yang lebih luas untuk mengurangi angka kasus dengue, tidak hanya di Gianyar tetapi juga di seluruh Bali. Kami akan terus berupaya menjadikan program ini berkelanjutan demi masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang," kata Rodney.
Berdasarkan data terbaru, Bali mencatatkan salah satu angka insiden demam berdarah tertinggi di Indonesia, yaitu 270 kasus per 100.000 penduduk. Dari jumlah tersebut, lebih dari 53 persen korban meninggal dunia adalah anak-anak berusia 5–14 tahun.
Di Desa Adat Bitera, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, anak-anak dari keluarga marginal menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak buruk dari penyakit ini karena keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan preventif seperti vaksinasi.
Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, termasuk di Bali, dengan prevalensi kasus yang terus meningkat setiap tahunnya.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat