
Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengingatkan masyarakat agar tidak bergantung pada bantuan sosial (bansos) dalam jangka panjang.
Dalam acara silaturahim di Masjid Baiturrahman, Desa Jatijejer, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Ahad, Gus Ipul menyampaikan bahwa bansos hanya diperuntukkan bagi kelompok lansia dan penyandang disabilitas.
"Panjenengan (Anda) ini dirancang tidak untuk terus-menerus memperoleh bansos, kecuali yang lansia dan penyandang disabilitas," ujarnya.
Gus Ipul menjelaskan bahwa program bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan membantu pemenuhan kebutuhan dasar serta mendorong keluarga penerima manfaat (KPM) agar lebih mandiri.
"Kami berharap KPM bisa graduasi (lulus) dari program bansos," katanya.
Ia mengimbau masyarakat usia produktif untuk mengikuti program pemberdayaan seperti bantuan modal usaha, pelatihan pengelolaan UMKM, pelatihan keterampilan, dan program produktif lainnya.
"Yang sehat, yang bukan lansia yang harus bisa menjadi keluarga yang lebih mandiri, ikut program yang lain, bukan program bansos," tegasnya.
Peran Pendamping dalam Pemanfaatan Bansos
Gus Ipul juga menekankan pentingnya peran pendamping dalam membantu KPM mengelola bantuan dengan baik dan tepat sasaran.
Pendamping bertugas memberikan pemahaman program, memastikan penggunaan bansos sesuai peruntukan, dan membina KPM untuk mandiri.
"Saya minta para pendamping benar-benar tegas memastikan bantuannya itu sesuai dengan peruntukannya," tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian Sosial, sepanjang tahun, anggaran sebesar Rp330,031 miliar telah digulirkan untuk 95.900 KPM di Kabupaten Mojokerto.
"Kami berharap 107 pendamping PKH serta pilar sosial lain di Kabupaten Mojokerto dapat mendampingi masyarakat agar memanfaatkan bansos tersebut secara tepat sasaran," ujarnya.
- Penulis :
- Pantau Community