
Pantau - Seorang mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial YSA di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, menyatakan diri kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
YSA sebelumnya tergabung dalam kelompok bersenjata pimpinan Zet Fattem, namun kini memilih untuk meninggalkan perjuangan bersenjata dan mengikuti proses reintegrasi ke masyarakat sipil.
Pernyataan resmi kembalinya YSA ke NKRI disampaikan oleh Komandan Satgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu A, dalam konferensi pers di Sorong pada Selasa.
Letkol Yakhya menjelaskan bahwa keputusan YSA dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu tekanan dari dalam kelompok OPM sendiri dan pendekatan persuasif yang dilakukan oleh Satgas Yonif 501/BY.
Proses Pemutihan dan Dukungan Tokoh Masyarakat
YSA menjalani prosesi pemutihan secara resmi pada Senin (14/4) yang digelar di TK Fuog, Maybrat.
Acara tersebut turut dihadiri oleh aparat pemerintah daerah, tokoh adat, dan tokoh masyarakat, yang menunjukkan penerimaan dan dukungan terhadap proses reintegrasi ini.
"Kami tidak melihat masa lalu, kami melihat harapan ke depan. NKRI terbuka untuk siapapun anak bangsa yang ingin kembali," ujar Dansatgas Yakhya.
Letkol Yakhya menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari strategi ganda yang diterapkan Satgas, yakni operasi militer sekaligus pendekatan humanis.
Selain mempersempit ruang gerak kelompok separatis melalui operasi ofensif, Satgas Yonif 501/BY juga aktif membangun kepercayaan masyarakat melalui kegiatan teritorial.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain pembangunan jembatan di Kampung Fuog dan layanan kemanusiaan lainnya yang mempererat hubungan antara TNI dan warga setempat.
Keberhasilan reintegrasi YSA ini diharapkan menjadi momentum yang bisa menginspirasi anggota kelompok separatis lainnya untuk meninggalkan konflik dan turut membangun Papua dalam semangat damai dan sejahtera.
- Penulis :
- Pantau Community






