
Pantau - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon bersama Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo menerima kunjungan Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova, dalam rangka memperkuat kerja sama budaya antarnegara.
Pertemuan ini merupakan bagian dari agenda Pertemuan ke-13 Joint Commission on Trade, Economic, and Technical Cooperation antara Indonesia dan Rusia.
Fokus utama pertemuan adalah mempercepat penyusunan nota kesepahaman bidang kebudayaan dan memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Perkuat Dialog Antarbudaya dan Produksi Film Sejarah
Fadli Zon menyampaikan apresiasinya atas hubungan bilateral yang telah terjalin sejak 1949.
"Saya sangat mengapresiasi perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Rusia dan Indonesia. Ini merupakan tonggak penting dalam sejarah bahwa sejak tahun 1950, Indonesia dan Rusia telah bekerja sama secara terus-menerus untuk memperkuat hubungan antarnegara", ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki semangat yang sama dalam menjunjung tinggi dialog antarbudaya sebagai dasar masyarakat damai dan inklusif.
Kerja sama budaya antara kedua negara sudah dimulai sejak penandatanganan perjanjian tahun 1998.
Sebagai bentuk konkret kolaborasi, telah digelar pameran foto Marine Ships Must Be dan konser bersama pada 14 April 2025.
Sementara itu, Indonesia tengah menjajaki penyelenggaraan Hari Indonesia di Rusia sebagai program timbal balik.
Sebelumnya, Fadli juga telah membahas produksi film dokumenter berbasis arsip era 1960-an bersama Dubes Rusia Sergei Tolchenov.
"Saya percaya bahwa proyek semacam itu tidak hanya akan melestarikan narasi sejarah, tetapi juga memperkaya pemahaman budaya antarbangsa kita", tegasnya.
Kolaborasi Museum, Perpustakaan, dan Penerjemahan Karya Sastra
Komitmen kerja sama budaya diperkuat melalui rencana produksi film bersama, pengembangan museum, dan keterlibatan lembaga dalam penelitian serta pengarsipan.
Fadli menyebut pihaknya ingin menjalin kemitraan dengan institusi budaya Rusia seperti Museum State Hermitage dan Galeri State Tretyakov.
"Kami menyambut baik kerja sama di berbagai bidang termasuk museologi, konservasi, praktik kuratorial, lokakarya bersama, dan penelitian akademis", ucapnya.
Di bidang perpustakaan, Indonesia ingin menjalin kolaborasi antarperpustakaan nasional yang menitikberatkan pada studi manuskrip dan pelestarian arsip.
Fadli juga mengusulkan penerjemahan buku Rusia tahun 1925 yang membahas Tan Malaka ke dalam Bahasa Indonesia.
Ia meminta dukungan Rusia dalam pengembangan sastra dan penerjemahan karya-karya klasik yang telah terkurasi.
"Dalam kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan atas dedikasi Yang Mulia untuk memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Rusia, dan diskusi hari ini memberi kita banyak ide dan ingin menerjemahkannya menjadi hasil yang bermakna", tutupnya.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Rustam Abiev, Kepala Sekretariat Menbud Rusia; Evgeniy Maruskin, Juru Bicara Menbud Rusia; serta Dirjen Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kemenbud RI Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti beserta jajaran.
- Penulis :
- Pantau Community










