
Pantau - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK) milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menghadirkan fasilitas produksi obat berbahan alam (OBA) bernama House of Wellness untuk memperkuat industri farmasi domestik.
Fasilitas ini mendukung proses produksi OBA mulai dari pengolahan simplisia, ekstraksi, formulasi, hingga pengemasan sesuai standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menyampaikan bahwa kehadiran fasilitas ini bertujuan memberikan dukungan teknologi dan standardisasi bagi pelaku industri obat bahan alam dalam negeri.
"Dengan keberadaan fasilitas ini, kami ingin memastikan bahwa industri obat bahan alam dalam negeri memiliki dukungan teknologi dan standardisasi yang memadai untuk menghasilkan produk yang siap memenuhi kebutuhan layanan kesehatan nasional".
Kerja Sama dan Peran BBSPJIKFK dalam Ekosistem OBA
Kepala BBSPJIKFK, Siti Rohmah Siregar, mengungkapkan bahwa saat ini sedang dijajaki kerja sama operasional (KSO) dengan PT Wiralab Analitika Solusindo dalam pengolahan simplisia dan produksi ekstrak.
" Kami masih membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan pihak lain untuk penggunaan fasilitas produksi ini selain pengolahan simplisia dan produksi ekstrak".
Selain menyediakan fasilitas House of Wellness, BBSPJIKFK juga aktif dalam pengembangan industri OBA Indonesia melalui partisipasinya dalam Jejaring Laboratorium Pengujian Obat Bahan Alam (JLPOBA).
Anggota JLPOBA meliputi Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan (P3OMN) BPOM, IPB, UGM, Vicmalab, dan PT Akurat Spektra Prima.
Jejaring ini bertujuan menyinergikan kemampuan laboratorium pengujian OBA untuk mendukung pengawasan produk yang beredar dan memfasilitasi pertukaran informasi antar laboratorium.
"Dukungan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perkembangan industri obat bahan alam di Indonesia dalam menghasilkan produk yang konsisten memberikan khasiat, keamanan, serta mutu baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap obat bahan alam produksi lokal".
Peluang Besar di Balik Produk OBA Nasional
Berdasarkan data BPOM per September 2024, terdapat lebih dari 15.000 item produk OBA yang terdaftar sebagai jamu.
Dari jumlah tersebut, hanya 77 produk yang masuk kategori obat herbal terstandar dan 20 produk tergolong fitofarmaka.
Kondisi ini menunjukkan masih terbuka luas peluang untuk mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan biodiversitas tanaman obat di Indonesia sebagai bahan baku OBA.
- Penulis :
- Pantau Community