Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sempat Dibuka Menguat, Pagi Ini IHSG Melemah ke Level 6.300-an di Tengah Sentimen Global Negatif

Oleh Peter Parinding
SHARE   :

Sempat Dibuka Menguat, Pagi Ini IHSG Melemah ke Level 6.300-an di Tengah Sentimen Global Negatif
Foto: IHSG sempat menguat di awal perdagangan namun berbalik melemah ke kisaran 6.300-an imbas tekanan eksternal dan aksi jual asing.

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.407,02 pada Kamis pagi, 17 April 2025, namun tak lama kemudian berbalik arah dan melemah ke level 6.392,36 sekitar pukul 09.10 WIB.

Penurunan ini setara dengan -7,69 poin atau -0,12% dari posisi pembukaan, dengan level terendah IHSG pagi itu tercatat di 6.384,28.

Tekanan Eksternal dan Koreksi Saham Global

Pelemahan IHSG terjadi sejalan dengan tren bursa Asia Pasifik yang turut terkoreksi, di tengah tekanan eksternal dari kebijakan tarif dan pengetatan moneter global.

Saham-saham teknologi Wall Street melemah, salah satunya Nvidia (NVDA) yang turun -6,87% akibat potensi kerugian sebesar USD 5,5 miliar akibat pembatasan ekspor chip AI ke China.

Federal Reserve (The Fed) juga menegaskan sikap higher for longer dalam kebijakan suku bunga, yang menambah beban sentimen negatif di pasar.

Di sisi lain, ketegangan dagang terus meningkat setelah Amerika Serikat kembali menaikkan tarif impor terhadap China sebesar 245%.

Kinerja IHSG dan Outflow Asing

Volume transaksi pagi ini tercatat sebesar 1,42 miliar saham dengan nilai Rp 938,22 miliar dalam 131.729 kali transaksi.

Sebanyak 186 saham menguat, 197 saham melemah, dan 202 stagnan.

Dalam sepekan terakhir, IHSG masih mencatat kenaikan 2,22%, namun secara bulanan dan kuartalan menunjukkan tren negatif masing-masing -2,34% dan -10,76%.

Secara year-to-date (YTD), IHSG telah turun -9,71%, dan dalam satu tahun terakhir tercatat melemah -11,79%.

Ajaib Sekuritas memproyeksikan pergerakan IHSG berada dalam rentang 6.322–6.450.

Tekanan tambahan juga datang dari aliran dana asing (foreign outflow) sebesar Rp 8,21 triliun pada 16 April 2025.

Sentimen Domestik: Aturan Baru Royalti dan Data China

Dari dalam negeri, investor mencermati dampak dari terbitnya PP No. 18/2025 dan PP No. 19/2025 yang mengatur skema royalti progresif untuk komoditas batubara dan mineral berdasarkan kalori, grade, serta Harga Batubara Acuan (HBA) atau Harga Mineral Acuan (HMA).

Sementara dari sisi makroekonomi global, China melaporkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I 2025 sebesar 5,4%, lebih tinggi dari proyeksi pasar sebesar 5,1%, yang bisa menjadi sentimen positif bagi kawasan Asia meski belum cukup kuat mengangkat IHSG di tengah tekanan global.

Penulis :
Peter Parinding