Pantau - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dijadwalkan bertemu dengan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono serta Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membahas proyek hunian di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Fokus Pembahasan: Tower Hunian dan Proyek KPBU
Menurut Ara, pertemuan ini akan membicarakan pembangunan tower hunian yang telah berjalan sebelumnya, sekaligus mencari kesepakatan bersama untuk langkah ke depan.
Ia berharap diskusi dapat dilaksanakan paling lambat pada akhir April 2025 dan bersifat terbuka agar dapat diliput oleh media.
Pembangunan Tahap II IKN untuk periode 2025–2029 telah dimulai dengan alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp48,8 triliun.
Dana tersebut ditujukan untuk pembangunan kompleks legislatif dan yudikatif, ekosistem pendukung, serta pembukaan akses menuju Wilayah Perencanaan (WP) 2.
Sebagian dana juga dialokasikan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah dibangun sebelumnya di kawasan IKN.
Skema KPBU dan Proyek Strategis
Selain dana APBN, pembangunan hunian IKN juga didukung oleh skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp60,93 triliun.
Anggaran KPBU akan digunakan untuk membangun 97 tower apartemen dan 129 rumah tapak sebagai bagian dari penyediaan hunian layak bagi ASN dan aparat negara.
Terdapat pula enam proyek KPBU lainnya, termasuk pembangunan jalan dan multi utility tunnel (MUT) sepanjang 138,6 km di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Satu proyek KPBU tambahan dirancang untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai bagian dari infrastruktur hijau di IKN.
- Penulis :
- Peter Parinding
