HOME  ⁄  Nasional

Indonesia-Arab Saudi Bahas Investasi Petrokimia, Otomotif, dan Mineral: SDM Jadi Kunci

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Indonesia-Arab Saudi Bahas Investasi Petrokimia, Otomotif, dan Mineral: SDM Jadi Kunci
Foto: Arab Saudi jajaki investasi di sektor strategis Indonesia seperti petrokimia, otomotif, dan mineral, kerja sama didukung persiapan SDM lokal.

Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap adanya penjajakan kerja sama investasi antara Indonesia dan Arab Saudi di sejumlah sektor industri strategis, mulai dari petrokimia hingga pengolahan kayu.

Potensi Investasi di Sektor Industri Strategis

Kunjungan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Alkhorayef, ke Indonesia menjadi momen penting dalam pembahasan kerja sama ekonomi kedua negara.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Setia Diarta, mengatakan Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi di industri mineral Indonesia.

Selain itu, minat Arab Saudi juga tertuju pada sektor petrokimia, otomotif, dan industri pengolahan kayu berbasis timber.

"Tetep ketertarikan tetap ke industri petrokimia, mereka mau invest di industri petrokimia salah satunya, dan otomotif, dan yang lain juga mereka tertarik di industri pengolahan kayu di kita, basis timber"

Menurut Setia, Indonesia masih memerlukan pengembangan hilirisasi petrokimia, karena sektor ini merupakan induk dari berbagai industri lainnya, bersama industri logam.

Arab Saudi juga melihat peluang besar untuk menjalin kerja sama dalam hilirisasi mineral agar dapat menjadi pemain global di bidang tersebut.

Selama kunjungan, Menteri Bandar telah menemui dua perusahaan besar Indonesia di sektor mineral, yaitu MIND ID dan Vale.

Penjajakan MoU dan Persiapan SDM Nasional

Meski belum ada nilai investasi yang diumumkan secara resmi, kunjungan ini menjadi langkah awal dalam mengeksplorasi potensi kerja sama.

"Potensi investasi masih dieksplore, karena nanti kemungkinan mereka juga ingin membawa, melihat potensi adanya tujuan datangnya kan untuk mereduksi neraca perdagangan kita lewat produk-produk industri kita juga, potensi untuk masuk ke Arab Saudi"

Setia menyebutkan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua negara sebagai landasan kerja sama lebih lanjut.

Demi mendukung rencana investasi, pemerintah juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) melalui lembaga pendidikan vokasi industri.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan bahwa Indonesia sudah memiliki politeknik yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.

" Kami kan menyiapkan sumber daya manusianya, kita banyak politeknik yang juga dengan spesialisasi di industri-industri, petrokimia kita punya politeknik di Banten, logam di Morowali, otomotif kita punya STMI di Jakarta, dan lain-lain. Jadi kita siapkan SDM itu dalam rangka memperkuat kerja samanya"

Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak secara ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia di sektor-sektor unggulan.

Penulis :
Gian Barani