Pantau - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyatakan dukungannya terhadap pengembangan peternakan ayam di Kabupaten Bintan guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan ayam dari luar wilayah.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyampaikan bahwa kebutuhan ayam potong di wilayah Kepri tergolong tinggi, baik jenis ayam petelur maupun ayam daging hidup.
Ia menegaskan dukungan terhadap rencana penambahan rumah atau kandang ayam petelur ke depannya, yang dinilai dapat membantu membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
Japfa Group Berperan Besar dalam Swasembada Ayam di Kepri
Selama ini, kebutuhan daging ayam di Bintan sebagian besar telah dipenuhi oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa Group) melalui anak perusahaannya, PT Indojaya Agrinusa.
Bahkan, sebagian dari hasil ternak ayam yang dikelola oleh Japfa Group berhasil diekspor ke Singapura, menandakan potensi besar industri peternakan ayam lokal.
Wagub Nyanyang mengapresiasi kontribusi Japfa Group dalam menjaga ketahanan pangan Kepri dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
"Rencana penambahan jumlah ayam petelur hingga mencapai satu juta ekor dalam waktu dekat merupakan langkah yang sangat positif," ujar Nyanyang usai bertemu dengan pihak Japfa Group.
Fokus Peternakan di Bintan, Bukan Batam
Head of Operation PT Indojaya Agrinusa, Anwar Tandiono, menyebutkan bahwa seluruh aktivitas peternakan ayam dipusatkan di Kabupaten Bintan, bukan di Kota Batam.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan lahan di Batam yang dinilai tidak memadai untuk investasi di sektor peternakan.
"Semua investasi kami arahkan ke Bintan karena di sanalah tersedia lahan yang cukup untuk mengembangkan usaha ini," jelas Anwar.
Dengan adanya rencana ekspansi ini, diharapkan sektor peternakan di Kepri dapat terus berkembang dan memperkuat kemandirian pangan daerah.
- Penulis :
- Arian Mesa
