Pantau - Bank DKI menegaskan bahwa layanan transaksi nontunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal dan tidak terdampak gangguan teknis antarbank.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, menyampaikan hal ini dalam keterangan tertulis pada Sabtu, yang menegaskan bahwa seluruh transaksi yang dilakukan melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) milik Bank DKI tetap berfungsi normal.
Agus menambahkan bahwa dana dan data seluruh nasabah penerima bantuan sosial, termasuk KJP Plus, dipastikan aman dan tidak mengalami pengurangan.
Transaksi pencairan dana KJP termasuk dalam kategori "on us", yaitu dilakukan dalam sistem internal Bank DKI, sehingga tidak terdampak gangguan teknis antarbank.
"Nah, bansos itu kan bukan dana keluar ke bank lain, istilahnya 'on us'. Jadi karena ada di kita juga, itu bisa, tidak ada gangguan. KJP segala macam bisa dicairkan", jelas Agus.
Bank DKI juga menyediakan layanan transaksi nontunai langsung di toko mitra melalui EDC Bank DKI, yang memungkinkan pembelian kebutuhan harian dan pendidikan tanpa perlu menarik uang tunai.
Mekanisme Transaksi KJP Plus
Penerima manfaat KJP Plus tetap dapat melakukan penarikan tunai sebesar Rp100.000 melalui ATM Bank DKI.
Untuk transaksi nontunai, penerima dapat memanfaatkan EDC Bank DKI untuk mengecek saldo dan melakukan pembelanjaan seperti subsidi pangan dan keperluan sekolah.
Selain itu, melalui aplikasi JakOne Mobile milik Bank DKI, penerima juga dapat melakukan transaksi menggunakan QRIS serta fitur purchase untuk kebutuhan pendidikan.
Daftar toko mitra resmi yang menerima transaksi EDC Bank DKI dapat diakses melalui tautan: bit.ly/merchant-kjp.
Bank DKI terus melakukan evaluasi dan peningkatan layanan secara berkala demi kenyamanan dan kemudahan akses bagi seluruh nasabah, khususnya penerima bantuan sosial pendidikan.
Agus turut mengimbau masyarakat agar selalu bertransaksi di toko mitra resmi dan mengecek struk pembelanjaan sebagai bentuk pengendalian pribadi.
- Penulis :
- Arian Mesa
