
Pantau - Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jayapura dijadwalkan akan diresmikan pada Juni 2025 dan diproyeksikan menjadi pusat layanan kesehatan serta rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih.
Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, mengatakan kehadiran rumah sakit ini diharapkan dapat memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat Papua, khususnya di wilayah-wilayah terpencil.
"Rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih," ujarnya dalam keterangan resmi.
Dorong Rekrutmen Tenaga Kesehatan Lokal
Ramses Limbong juga menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam operasional rumah sakit tersebut.
“Saya minta agar tenaga kerja di rumah sakit tersebut harus OAP atau yang tinggal di Papua, bukan dari luar, terutama tenaga kesehatannya,” ujarnya.
Langkah ini diambil untuk memberdayakan Orang Asli Papua (OAP) sekaligus memperkuat sumber daya manusia di sektor kesehatan di wilayah tersebut.
Targetkan Jadi Rujukan Kawasan Pasifik
Pelaksana Harian Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RSU Jayapura, Nyoman Dharma, menyampaikan bahwa RS Kemenkes Jayapura juga ditargetkan menjadi rumah sakit rujukan berskala internasional.
"Fasilitas sudah memenuhi standar nasional, dan untuk saat ini tersedia 250 tempat tidur," jelasnya.
Rumah sakit ini dirancang untuk menjadi rujukan bagi negara-negara di kawasan Pasifik seperti Papua Nugini (PNG) dan Vanuatu.
Untuk tahap awal, RSU Jayapura akan membuka layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan kapasitas 35 tempat tidur, disusul dengan pembukaan layanan poliklinik.
"Soft opening dijadwalkan akhir April ini, dilanjutkan dengan peresmian yang direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Juni mendatang," ujar Nyoman Dharma.
- Penulis :
- Arian Mesa








