
Pantau - Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM), Fadli Zon, menggelar acara Silaturahmi Budaya dan Halalbihalal yang dihadiri lebih dari 600 pengurus dan anggota IKM dari seluruh Indonesia di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Fadli menegaskan bahwa IKM menjadi wadah penting dalam mempersatukan masyarakat Minangkabau di perantauan.
Ia mengangkat filosofi Minang "Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung" sebagai nilai yang terus dipegang teguh oleh warga Minang di mana pun berada.
Dalam pidatonya, Fadli Zon menggarisbawahi besarnya kontribusi tokoh-tokoh Minang dalam pembentukan Republik Indonesia.
Ia menyebut empat tokoh Republik yang dikenal dunia—Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka—dengan tiga di antaranya berasal dari Minangkabau.
Apresiasi untuk Presiden Prabowo dan Upaya Pelestarian Warisan Budaya
Fadli turut menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas pembentukan Kementerian Kebudayaan sebagai kementerian tersendiri untuk pertama kalinya dalam 79 tahun sejarah republik.
Ia mengutip Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara wajib memajukan kebudayaan nasional.
Menurut Fadli, kebudayaan bukan hanya soal seni, melainkan juga mencakup kuliner, adat, dan nilai-nilai lokal yang mengakar kuat.
Dalam konteks ini, Fadli menyatakan bahwa kuliner Minang sangat layak menjadi representasi Indonesia di kancah internasional, dengan merujuk pada pandangan ahli kuliner seperti Chef Ragil dan William Wongso.
Ia juga memaparkan berbagai upaya pelestarian sejarah yang telah dilakukannya, termasuk meresmikan tiga museum di Sumatera Barat: Museum Sastra Indonesia di rumah puisi Taufik Ismail, Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, dan Museum Tan Malaka di rumah kelahiran sang tokoh.
Fadli menutup pidatonya dengan menyampaikan rencana untuk memasukkan sejarah PDRI ke dalam buku sejarah nasional yang dijadwalkan terbit pada Agustus mendatang.
- Penulis :
- Gian Barani