Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Agama: Jangan Ada Lagi Diskriminasi Gender

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Menteri Agama: Jangan Ada Lagi Diskriminasi Gender
Foto: Menag memberikan key note speech - dok Kemenag

Pantau - Menurut Eddy Soeparno, Paus Fransiskus ada pembela kemanusiaan yang melampaui batas-batas perbedaan agama, negara dan bahkan budaya.

"Paus Fransiskus membela kemanusiaan dan memiliki komitmen besar pada perjuangan mewujudkan kedamaian. Dunia kehilangan sosok yang menjembatani perdamaian di tengah konflik," kata Eddy.

Secara khusus, Doktor Ilmu Politik UI ini menyebut bahwa mendiang Paus Fransiskus adalah tokoh yang selalu konsisten membela Palestina dari penjajahan Israel.

"Paus Fransiskus berdiri bersama warga Palestina, membela kelompok tertindas di Gaza dan secara tegas mengkritik penjajahan di era modern. Sebuah sikap yang mencerminkan keteguhan pembela kemanusiaan," lanjutnya.

Wakil Ketua Umum PAN ini menyampaikan, semangat Paus Fransiskus untuk membela kemanusiaan, berpihak pada yang lemah dan melampaui sekat perbedaan, akan tetap hidup.

“Mendiang Paus Fransiskus mewariskan kepada kita kasih sayang dan nilai-nilai kemanusiaan universal. Nilai yang tidak boleh redup dengan alasan apapun,”

"Sejalan dengan semangat Paus Fransiskus, Indonesia akan terus merawat toleransi dan di saat yang bersamaan konsisten membela kemanusiaan sesuai amanat konstitusi," tutup Eddy.Kemenag) – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak seluruh masyarakat untuk tidak lagi membedakan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan beragama dan berbangsa. Pesan itu disampaikan dalam Silaturahmi dan Berbagi bersama Ayana Foundation di Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Jangan lagi ada perbedaan antara Kartini dan Kartono. Kartono dapat warganya luar biasa, tapi Kartininya kecil, Kartononya hebat. Nah Kartini, Kartono sama-sama,” ujar Menag Nasaruddin Umar, Menteri Agama, Senin (21/4/2025).

Menag menegaskan bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari besar atau tingginya jabatan, melainkan dari seberapa banyak seseorang diberi kekuatan untuk terus berjuang.

Ia juga menekankan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki posisi yang setara dalam agama. Menurutnya, perempuan justru seringkali lebih dekat dengan nilai-nilai spiritualitas.

“Jangan ada diskriminasi gender. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba,” tegas Menag Nasaruddin Umar.

Ia menutup pidatonya dengan ajakan untuk meneladani semangat tokoh-tokoh perempuan dan menjadikan momentum Hari Kartini sebagai pengingat pentingnya keadilan gender dalam kehidupan beragama dan berbangsa.

“Di mana ada semangat, di situ ada kehebatan. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan,” pungkasnya.

Penulis :
Sofian Faiq