Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menag Perkenalkan Kurikulum Cinta dan Ekoteologi dalam Peringatan Maulid Nabi di Istiqlal

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menag Perkenalkan Kurikulum Cinta dan Ekoteologi dalam Peringatan Maulid Nabi di Istiqlal
Foto: Menteri Agama Nasaruddin Umar saat peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. tingkat kenegaraan yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta (sumber: Youtube-Kemenag)

Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta dan ekoteologi dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. tingkat kenegaraan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis.

Tema Maulid Nabi: Ekoteologi dan Keteladanan Nabi

Maulid Nabi tahun ini mengusung tema besar "Ekoteologi; Keteladanan Nabi Muhammad saw. untuk Kelestarian Bumi dan Negeri."

Tema tersebut lahir dari kesadaran pentingnya merawat bumi dan menjaga negeri melalui spirit keteladanan Nabi.

"Kami mencoba memperkenalkan di Kementerian Agama apa yang kami sebut sebagai ekoteologi. Kita ingin ada transformasi dari sistem yang selama ini kita anut, menuju pemahaman tentang Tuhan yang lebih Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pencinta," ujar Nasaruddin.

Ia menyoroti ekspresi keagamaan yang cenderung didominasi pendekatan maskulin.

"Semua kitab suci menonjolkan sisi naturely, sisi kasih sayang. Tapi kenapa justru para pemeluknya lebih sering menonjolkan sisi maskulin, bahkan sampai over-maskulin?," kata Nasaruddin.

Kurikulum Cinta untuk Pendidikan Agama yang Lebih Lembut

Kementerian Agama kini tengah mematangkan konsep Kurikulum Cinta, yaitu pendekatan pendidikan berbasis cinta dan kasih sayang terhadap makhluk bernyawa maupun tidak bernyawa.

Konsep Kurikulum Cinta diyakini dapat melahirkan pemahaman keagamaan yang lebih lembut, inklusif, dan mencerahkan.

Ekoteologi disebut menjadi bagian dari Kurikulum Cinta tersebut.

"Dengan Kurikulum Cinta dalam pelajaran agama, kita bisa mengubah dari maskulin jadi lebih lembut dan mencerahkan bagi kita semua," katanya.

Nasaruddin juga mengingatkan pentingnya mencintai semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan, hewan, dan lingkungan, sebagai bagian dari ekspresi keimanan.

"Tumbuh-tumbuhan dan binatang juga membutuhkan kasih sayang agar tetap lestari. Begitu pula dengan alam semesta. Ia bukan benda mati. Dalam Al Quran banyak ayat yang menjelaskan bahwa alam semesta bertasbih. Mereka pun memerlukan perhatian kita," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa inti ajaran seluruh agama adalah cinta.

"Apabila cinta sudah bekerja dalam pikiran dan hati kita, maka semuanya akan indah. Tapi jika tidak ada cinta, maka sebaliknya," kata dia.

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, Nasaruddin mengajak seluruh elemen bangsa menonjolkan persamaan dan mengurangi penekanan pada perbedaan.

"Mari kita kedepankan cinta dalam masyarakat plural seperti Indonesia. Kita sangat memerlukan persatuan. Tidak ada untungnya jika kita selalu menitikberatkan perbedaan," katanya.

Peringatan Maulid Nabi tingkat kenegaraan ini turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Penulis :
Arian Mesa