Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemanfaatan DAK Tingkatkan Kinerja Sentra IKM Daerah

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemanfaatan DAK Tingkatkan Kinerja Sentra IKM Daerah
Foto: Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita. (sumber: Kemenperin).

Pantau - Pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk optimalisasi fasilitas sentra industri kecil menengah (IKM) dinilai mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri lokal.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan pembangunan sentra IKM tepat sasaran dan berkelanjutan.

"Diperlukan sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah agar pembangunan sentra IKM bisa tepat sasaran dan berkelanjutan. Hal ini untuk memastikan bahwa sentra benar-benar menjawab kebutuhan pelaku IKM di lapangan," ujar Reni di Jakarta, Rabu.

Contoh nyata dari pemanfaatan DAK ini terlihat pada pembangunan Sentra Industri Kerajinan Perak oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, yang berlokasi di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati.

Pengembangan Sentra IKM Kerajinan Perak Celuk tidak hanya dilakukan melalui pembangunan fisik, tetapi juga melalui peningkatan efisiensi produksi, pengembangan inovasi dan kreativitas, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia perajin perak.

Teknologi Modern Dorong Daya Saing Perajin Lokal

Pendanaan pengembangan sentra kerajinan perak ini dilakukan melalui DAK, termasuk untuk pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Perak pada tahun 2016 dan 2018, serta revitalisasi gedung pada 2022.

Alokasi DAK juga digunakan untuk melengkapi sentra dengan fasilitas teknologi modern guna meningkatkan daya saing perajin lokal menghadapi pasar global.

Fasilitas modern yang tersedia mencakup uji kadar perak, fasilitas casting, desain 2D dan 3D, mesin CNC engraving dan milling, 3D printing, serta laser cutting dan marking untuk produksi massal.

Pemanfaatan teknologi ini terbukti mempercepat proses produksi sekaligus meningkatkan presisi, daya tahan, dan kualitas estetika produk.

Menurut Reni, teknologi tinggi sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi, memenuhi standar ekspor, serta menyesuaikan kualitas dan presisi dengan tuntutan pasar internasional, khususnya Eropa.

"Melalui fasilitas ini, perajin kini dapat mengakses teknologi tinggi, sekaligus memperkenalkan teknologi modern dalam industri kerajinan tradisional Bali," tambahnya.

Penulis :
Arian Mesa