
Pantau - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa BGN membuka peluang luas bagi masyarakat untuk menjadi mitra dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai bagian dari percepatan pembangunan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
“Kami tim BGN mengapresiasi antusias masyarakat yang sangat tinggi untuk menjadi mitra MBG. Hal ini tentu sangat membantu BGN dalam mencapai target pembangunan SPPG dan menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat di berbagai penjuru Indonesia,” ujar Dadan.
Dapur Lokal Disulap Jadi SPPG, Selamatkan Usaha dan Serap Tenaga Kerja
Dadan mencontohkan sebuah tempat usaha makanan di Cibubur, Jakarta Timur, yang telah dialihfungsikan menjadi dapur MBG. Langkah ini tidak hanya mempercepat penyediaan dapur untuk distribusi gizi, tetapi juga menyelamatkan bisnis kecil yang mulai lesu.
Satu unit SPPG seperti di Cibubur diperkirakan mampu menyerap sekitar 47 tenaga kerja, dan dalam beberapa kasus bahkan bisa meningkatkan jumlah pekerja hingga tiga kali lipat dari kondisi semula.
Transformasi ini sekaligus membuka lapangan kerja lokal dan memberi napas baru bagi pelaku usaha di tengah tantangan ekonomi.
BGN Tetapkan Standar Ketat, Model SPPG Fleksibel
Meskipun pembangunan SPPG masih perlu dikejar, BGN menegaskan tetap menerapkan standar seleksi mitra yang ketat dan profesional.
“BGN tidak menurunkan standar dan persyaratan seleksi mitra yang dapat bergabung dalam Program MBG. BGN akan tetap melakukan verifikasi calon mitra secara profesional,” tegas Dadan.
Pembangunan SPPG dapat dilakukan melalui berbagai model: mulai dari pembangunan dapur dari nol, renovasi ruko, modifikasi restoran, hingga alih fungsi bangunan lain.
Dengan pola ini, masyarakat atau pemilik usaha yang ingin berkontribusi dalam pemenuhan gizi nasional sekaligus bisa mempertahankan keberlanjutan bisnis mereka.
- Penulis :
- Gian Barani










