
Pantau - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengusulkan agar UPTD Latihan Kerja di Serpong, Banten, dijadikan sebagai pusat vokasi terpadu bagi calon pekerja migran yang memiliki keterampilan unggul.
Usulan ini disampaikan langsung oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding saat meninjau fasilitas pelatihan di UPTD Latihan Kerja Banten, Serpong, pada Jumat.
Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa fasilitas yang dimiliki oleh UPTD tersebut sangat lengkap, meskipun masih membutuhkan peningkatan untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai pusat pelatihan tenaga kerja migran.
Menurutnya, UPTD ini dapat menjadi tempat pelatihan calon pekerja migran, khususnya yang berusia 15 hingga 29 tahun, agar mereka memiliki keterampilan dan penguasaan bahasa asing sebelum ditempatkan di luar negeri.
Pelatihan akan difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis dan penguasaan bahasa asing sesuai kebutuhan pasar kerja internasional.
Didorong oleh Arahan Presiden dan Peluang di Negara Tujuan
Menteri Karding menjelaskan bahwa pendanaan untuk pelatihan bisa dialokasikan dari BUMD atau melalui kerja sama dengan sektor swasta.
"Inti dari program ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada para calon pekerja migran," ujar Abdul Kadir Karding.
Ia juga menyampaikan bahwa inisiatif ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya membekali pekerja migran dengan keterampilan berkualitas sebelum diberangkatkan.
Negara-negara yang dinilai memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja migran Indonesia antara lain Taiwan, Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, Jepang, Korea, serta beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Austria.
Pelatihan yang dilakukan secara benar dan terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan daya saing pekerja migran Indonesia di kancah internasional.
- Penulis :
- Arian Mesa